Lockdown akan menimbulkan panic buying. Masyarakat akan memborong bahkan menimbun bahan pokok makanan ataupun APD
KOTA CIREBON, SC- Praktisi Pendidikan Cirebon Raya, Wahyono Annajih menilai pemerintah daerah tidak mesti melakukan perintah WHO untuk melakukan lockdown di berbagai tempat. Pasalnya, kebijakan ini justru membuat masyarakat menjadi panik.
“Tidak perlu (lockdown) karena kondisi kita berbeda. Yang penting jaga interaksi langsung secara berlebihan. Sebab kalau lockdown justru membuat panik masyarakat,” kata Wahyono kepada Suara Cirebon saat dihubungi via sambungan seluler, Selasa (17/3/2020).
Selain itu, kata dia, kebijakan lockdown juga akan menimbulkan aksi panic buying sehingga masyarakat akan memborong bahkan menimbun bahan pokok makanan ataupun alat pelindung diri (APD). “Yang ditakutkan kita adalah masyarakat memborong makanan dan kebuthan lainnya supaya stok (makanan dan APD) di rumah aman. Ini juga membuat panik karena harus punya uang, sedangkan kondisi masyarakat yang di desa tidak seperti di kota,” ujarnya.
Wahyono menjelaskan, selain membuat masyarakat panik, kebijakan tersebut juga membuat aktifitas terganggu, termasuk aktifitas kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dirubah menggunakan sistem belajar daring atau e-learning. Dia mempertanyakan sistem pengawasannya yang dianggap lemah.
“Demi kemaslahatan sih tidak ada masalah, tapi cara apa yang bisa memastikan siswa tetap belajar di rumah,” tuturnya.
BACA JUGA: Pasien Positif Corona di Cirebon Ternyata Bekerja di Luar Negeri
Kalau tempat pendidikan menjadi salah satu keramaian yang harus diwaspadai, lanjut Wahyono, tempat keramaian lainnya pun harus diperhatikan oleh pemerintah, seperti pasar tradisional dan pasar modern (mall). Sebab para orang tua akan berbelanja di sana sehingga Pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang komprehensif kepada masyarakat agar bisa menjaga diri.
“Pemda perlu sosialiasi yang komprehensif dan intens kepada masyarakat tentang interaksi di pusat keramaian supaya para orang tua bisa menjaga diri. Saya juga minta kepada masyarakat untuk tetap menjaga jarak atau interaksi secara langsung, tapi tidak berlebihan. Selain itu, tetap jaga pola makan dan pola hidup sehat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Cegah Penyebaran Coronavirus, Semua Lembaga Pendidikan di Kota Cirebon Diliburkan
Wahyono menyampaikan, Covid-19 adalah model virus corona baru yang belum diketahui secara detail. Tapi soal menular, kata dia, penyakit Tuberculosis (TBC) lebih berbahaya. Bahkan dari jumlah kasusnya pun lebih banyak.
“Mestinya penyakit TBC juga perlu diperhatikan secara lebih oleh pemerintah dan masyarakat sehingga tidak tertular, karena per harinya mencapai ribuan jiwa. Kami berpesan masyarakat tetap tenang, jangan takut. Hadapi ini dengan wajar, dan lakukan aktivitas secara normal,” pungkasnya. (M Surya)