CIREBON, SC- Masyarakat di Kabupaten Cirebon mengeluh atas langknya gas elpiji 3 kilogram yang sudah terjadi sekitar 1 bulan terakhir. Kelangkaan menjadikan harga gas melon ini membengkak dari harga biasanya.
Salah seorang warga Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Ami mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 kg ini dikarenakan adanya pembatasan dari agen penjual gas. Bahkan, harga elpiji 3kg yang sebelumnya hanya Rp20 ribu, kini telah naik sekitar Rp2 ribu menjadi Rp22 ribu per tabung.
“Kelangkaan ini saya rasakan sudah hampir 1 bulan penuh sebelum wabah virus Covid-19 datang. Bila saya tidak dapat gas pada langgan, saya harus mencari ke setiap warung yang menyediakan gas. Itupun harganya ada yang sampai Rp25 ribu. Pernah saya tidak mendapatkan gas sehingga tidak dapat berjualan seperti biasanya,” kata Ami yang berprofesi sebagai penjual serabi kepada Suara Cirebon, Selasa (31/3/2020).
Sementara itu, warga lainnya, Roya mengaku, saat ini warga mulai resah dengan kelangkaan gas elpiji 3kg. Pasalnya, menurut dia, gas sudah menjadi kebutuhan pokok, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga untuk memasak.
BACA JUGA: 3 Zona di Cirebon Disemprot 15 Ribu Liter Disinfektan
“Gas melon mulai langka dikarenakan di setiap warung-warung mulai jarang menjual karena jarangnya pengiriman barang. Kenaikan harga elpiji 3kg serentak hampir di semua wilayah Kabupaten Cirebon, naik seharga Rp22 ribu sampai Rp25 ribu,” pungkasnya. (Ari)