Warga Merasa Takut, Karena Pria Kurus yang Pingsan itu Dikira Terjangkit Covid-19
ARJAWINANGUN, SC- Warga Desa Jungjang Wetan dan sekitarnya digegerkan oleh seorang pria berusia sekira 37 tahun yang tiba-tiba tergeletak di tepi jalan. Lokasi tersebut tepatnya di depan rumah warga di blok Kedungjaya Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Rabu pagi (1/4/2020) sekira pukul 10.00 WIB.
Sekira satu jam lamanya, pria bertubuh kurus itu dibiarkan warga tergeletak tanpa ada yang berani mencoba menolongnya. Bukan tanpa sebab warga membiarkan pria tersebut tertelungkup dipinggir jalan. Informasi yang berhasil dihimpun Suara Cirebon menyebutkan, warga yang melihatnya justru ketakutan. Mereka menduga pria tersebut terjangkit Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang memang sedang mewabah di seluruh dunia.
Hal itu dibenarkan aparat Desa Jungjang Wetan (Mandor) Sukron, ketika dihubungi via sambungan telepon. Dia menjelaskan, kekhawatiran menyentuh pria itu juga dirasakan dirinya. Pasalnya, saat ini Kabupaten Cirebon tengah dilanda wabah Covid-19. Padahal, biasanya setiap ada insiden apapun di desa ini, dia selalu sigap memberi pertolongan dengan membawa korban ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
“Karena lagi musim ginian jadi takut nyentuhnya gitu. Akhirnya saya telepon polisi dan petugas kesehatan,” ujar Sukron.
Setelah sekira satu jam tergeletak, kata Sukron, pria tersebut akhirnya berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Arjawinangun. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan di rumah sakit, pria tersebut diketahui mempunyai penyakit mag kronis. Dia pingsan karena menahan lapar yang teramat sangat.
“Mungkin karena saking laparnya sehingga sampai pingsan. Malah dia itu sudah pingsan dulu sebelumnya. Dia pingsan di jalan dekat kantor desa. Kemudian bangun dan pingsan lagi di pinggir jalan Blok Kedungjaya itu,” paparnya.
Bukan hanya itu, lanjut Sukron, dari hasil pemeriksaan pria tersebut juga diketahui punya riwayat gangguan jiwa dan pernah menjalani perawatan di rumah sakit. Baginya, pria itu bukan sosok yang asing. Sehari-hari, dia kerap terlihat berada disekitar pasar Jungjang Arjawinangun.
BACA JUGA: Satu Santri Agak Demam
Namun, kata dia, pria itu juga diketahui pendiam dan tidak berani meminta-minta. Walaupun dalam kondisi perut yang sangat lapar. “Dia bukan warga Jungjang Wetan, dia sering ada di Pasar Junngjang,” paparnya. Setelah menjalani perawatan dirumah sakit, kondisinya kini sudah membaik. (Islah)