SUMBER, SC- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon berencana melakukan penyemprotan menggunakan cairan disinfektan di 10 kecamatan dengan status Orang Dengan Resiko (ODR) tertinggi.
Wakil Ketua Gugus Tugas, Enny Suhaeni mengatakan, untuk realisasi pelaksanaan upaya tersebut pihaknya mengaku sudah membicarakannya dalam sebuah rapat dengan pihak kecamatan yang masuk 10 besar kecamatan tertinggi ORD. Menurut dia, saat ini pihaknya juga masih menunggu petunjuk perihal disinfektan yang dinilai aman, baik untuk penyemprot maupun masyarakat yang mungkin terkena cairan tersebut.
“Sementara ini baru untuk 10 kecamatan terbesar covid dilakukan penyemprotan disinfektan. Sembari seluruh kecamatan, puskemas, desa untuk menyosialisasikan kepada masyarakatnya bahwa jika ingin bepergian harus memakai masker dan jaga jarak kemudian diam di rumah, keluar hanya seperlunya saja,” kata Enny, Senin (13/4/2020).
BACA JUGA: Forkoci Bagi-bagi Masker
Dia menyampaikan, saat ini tim Gugus Tugas belum ada upaya untuk melakukan lockdown parsial atau karantina lokal. Pasalnya, untuk melakukan lockdown parsial harus ada persiapan matang dari semua pihak. Yakni harus ada pembicaraan tingkat Pemda dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tim Gugus Tugas.
“Saat ini belum ada upaya ke penutupan lockdown parsial atau karantina lokal, karena itu harus dipersiapkan semuanya,” jelas Enny.
Dalam kesempatan itu, Enny juga menepis tudingan yang menyebutkan data kasus ODR tertinggi ada di 10 Kecamatan itu. Dia menjelaskan, data yang diperoleh tim Gugus Tugas berasal dari tenaga kesehatan puskesmas berdasarkan laporan data dari pihak pemdes. Bahkan, data yang didapat tim Gugus Tugas cukup valid karena didapatkan by name by address.
BACA JUGA: 11.050 KK Misbar Akan Dapat Rp500 Ribu
Dari jumlah sekitar 26.000 pemudik yang sudah terdata, diperkirakan jumlahnya masih akan terus bertambah lebih banyak lagi. “Jadi data itu sudah masuk ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon. 10 kecamatan paling tinggi pemudik yang datang di antaranya adalah Kaliwedi hampir 2000 pemudik, kemudian Sedong, Astanajapura, Greged, Beber, Plered,” paparnya. (Islah)