KALIWEDI, SC- Dampak penyebaran wabah pandemi Covid-19 di Kabupaten Cirebon telah dirasakan masyarakat dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat golongan ekonomi lemah. Namun, hal itu tidak berlaku bagi warga Blok Rengas, Desa Kaliwedi Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Muhammad Ridwan (48).
Pria yang telah lama menganggur itu justru melihat sebuah peluang usaha di tengah pandemi Covid-19 yang mewabah. Instruksi Pemerintah yang meminta semua masyarakat memakai masker belum lama ini, menjadi tonggak awal kebangkitan usaha barunya itu, yakni membuat masker scuba.
Ditemui di rumahnya di RT 17 RW 09 Desa Kaliwedi Kidul, Ridwan mengaku baru satu minggu ini mulai memproduksi masker dari bahan scuba. “Kenapa saya memilih membuat masker scuba, karena masker jenis ini lebih praktis, tidak ribet dan nyaman dipakai. Dan pastinya tidak sekali pakai, masker scuba bisa dicuci untuk dipakai lagi,” ujar Ridwan.
Dia mengungkapkan, dalam sehari dirinya bisa memproduksi sekitar 30 kodi masker scuba. Untuk proses pembuatannya sendiri, memang relatif singkat. Yakni bahan dipotong sesuai pola lalu disambung dengan menggunakan mesin obras. Sehingga untuk proses pembuatannya, ia hanya melibatkan istri dan anaknya saja. Harga yang ditawarkan pun cukup bersaing, sesuai dengan kualitas masker yang memang banyak diminati masyarakat saat ini.
“Ini saya jual ke pemdes-pemdes karena kan lagi ada program. Harganya satu kodi 100 ribu. Dan kalau pesanan meningkat ya akan saya tambah lagi mesin dan tenaga pembuatnya,” papar Ridwan.
Selain itu, Ridwan juga memasarkan masker buatannya melalui media sosial Facebook. Hasilnya, kata Ridwan, sudah banyak juga warganet yang memesan meskipun dalam partai kecil.
BACA JUGA: Renungan Tarjani di Malam Jumat yang Mencekam
Di tempat yang sama, Ropiah (35) istri Ridwan mengaku bersyukur dengan usaha baru yang digeluti suaminya itu. Pasalnya, hasil usaha membuat masker itu telah membuat ekonominya sedikit terdongkrak naik. Kini, dia bersama anaknya mulai fokus membantu pembuatan masker seiring meningkatnya pesanan.
“Alhamdulillah, hasilnya lumayan. Bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya. (Islah)