Bersumber dari Donatur dan APBD Kabupaten Cirebon
APD yang distribusinya melalui Dinkes Kabupaten Cirebon hanya diperuntukkan bagi petugas medis di 60 Puskesmas, Labkesda, Covid Centre Watubelah, dan 20 posko kesehatan lainnya.
ALAT Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon siap didistribusikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon memastikan ketersediaan APD untuk tenaga medis aman hingga beberapa bulan ke depan.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni mengatakan, APD yang tersedia saat ini berasal dari sumbangan sejumlah donatur dari berbagai wilayah. Selain itu, APD yang tersedia juga merupakan pengadaan langsung dari anggaran APBD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Saat ini, kata dia, sejumlah APD yang bersumber dari donatur sudah langsung didistribusikan.
“Dan APD dari anggaran pemerintah pun sudah datang dan siap didistribusikan,” kata Enny, Selasa (14/4/2020).
BACA JUGA: Tetap Bersyukur dan Ikhlas dalam Bekerja
Dia menjelaskan, APD yang distribusinya melalui Dinkes Kabupaten Cirebon hanya diperuntukkan bagi petugas medis di 60 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Covid Centre Watubelah, dan 20 posko kesehatan lainnya.
Sedangkan untuk penyediaan APD disejumlah rumah sakit swasta maupun negeri di Kabupaten Cirebon dan Pemerintah Desa (Pemdes), bukan kewenangan dari Dinkes. Karena, lanjut Enny, masing-masing rumah sakit dan pemdes memiliki anggaran tersendiri. Contohnya, anggaran penyediaan APD bagi pemdes bisa menggunakan Dana Desa (DD).
“Sesuai arahan pemerintah pusat, program lainnya bisa dialihkan untuk penyediaan APD untuk yang berjaga,” terang Enny.
BACA JUGA: Pemdes Matangaji Cegah Penyebaran Covid-19
Dia menambahkan, Dinkes Kabupaten Cirebon juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) untuk mendorong UMKM yang bergerak di bidang konveksi untuk memproduksi APD dalam jumlah banyak selama wabah Covid-19 ini.
Namun, kendati mendorong peningkatan jumlah produksi APD, Dinkes juga tetap meminta kepada para pelaku UMKM untuk memilih bahan yang sesuai dengan standar atau ketentuan organisasi kesehatan dunia WHO. Sehingga APD yang dipakai bisa memberikan keamanan bagi penggunanya. “Ya karena tidak semua bahan cocok untuk APD,” ungkapnya. (Islah)