SUMBER, SC- Rencana pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap penyebaran Covid-19 diluar Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mulai diantisipasi oleh Pemkab Cirebon. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon mengusulkan, salah satu bentuk antisipasi yang harus dilakukan adalah dengan menyiapkan Rumah Sakit (RS) khusus penanganan Covid-19.
Ketua Divisi Perencanaan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, usulan pembentukan RS khusus Covid-19 itu sebagai antisipasi semakin membludaknya warga terpapar Covid-19. Pasalnya, kata Enny, semakin banyak warga yang di test Covid-19 maka kemungkinan warga yang terpapar juga akan semakin banyak pula.
“Kemarin sudah disampaikan ketua IDI, bahwa alat (test) sudah datang dari UGJ. Kami sih berharap tidak ada lonjakan dengan adanya PSBB dibeberapa daerah di jawa barat,” kata Enny, Selasa (28/4). Oleh karenanya, tim Gugus tugas tetap harus menyiapkan antisipasinya, salah satunya RS khusus Covid-19. Namun, setelah berkoordinasi dengan Pemkab Cirebon, pengadaan RS khusus tersebut nampaknya akan sulit terwujud. Hal itu, karena terkendala dengan Sumber Daya Manusia (SDM), penanganan pasien-pasien selain pasien Covid-19 dan anggarannya.
Baca Juga: Bupati Terima Bantuan 20ribu Telur, Untuk Warga Terdampak Covid-19
“Sementara, anggaran pemda kan tidak mampu karena sudah dialokasikan untuk refocusing covid-19 dan untuk bansos juga. Jadi kelihatannya agak berat,” kata Enny. Kendati demikian, lanjut Enny, pihaknya akan mencoba meminta bantuan kepada pemerintah provinsi. Dia menjelaskan, anggaran yang dibutuhkan untuk RS khusus tersebut sebanyak Rp 149 milyar. Anggaran senilai tersebut dihitung dari pengadaan 148 bed hingga persiapan SDM dan sarana prasarananya.
“Pihak RS waled sudah menghitung, untuk 148 bed itu membutuhkan anggaran kurang lebih 149 milyar, termasuk untuk SDM dan sarana prasarananya. Kalau anggarannya ada berarti jadi, kalau enggak ada ya itu tadi, (alternatif) penambahan-penambahan itu,” tukas Enny.
Penambahan-penambahan dimaksud, adalah penambahan fasilitas, bed dan ruang isolasi pasien Covid-19 di tiga RS, yakni RSUD Arjawinangun, Waled dan RS Paru Sidawangi. Untuk RSUD Arjawinangun, akan di tambah 33 bed lagi dari sebelumnya 23 bed. Sehingga jumlahnya menjadi 56 bed. RSUD Waled akan akan ditambah 50 dari sebelumnya hanya 15 bed. Sehingga totalnya sebanyak 55 bed.
Baca Juga: NIK Sudah Ditemukan, Calon Penerima Bansos Sedang Diusulkan
“Dan sidawangi akan ditambah 5 icu 18 isolasi. Ya tadinya kan mengharapkan ada satu RS yang khusus untuk covid, entah sidawangi, waled atau arjawinangun, cuma terkendala di anggaran,” ungkapnya. Sedangkan untuk alternatif kedua, tim Gugus Tugas juga akan menyiapkan ruang isolasi yang ada di masyarakat, diantaranya ruang olahraga futsal dan sejenisnya. (Islah)