Kejujuran dan Kepatuhan Pemudik Melapor Jadi Penentu Penyebaran Covid-19 di Daerah
SUMBER, SC- Sedikitnya ada 3500 warga Kabupaten Cirebon yang mencuri start mudik alias mudik dini. Jumlah tersebut, merupakan jumlah yang sudah dicatat oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon. Dan tim memasukkan mereka ke dalam kategori Orang Dengan Resiko (ODR) Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas, Nanang Ruhyana, mengatakan, dari jumlah tersebut ditengarai masih banyak pemudik dini yang belum tercatat karena tidak melaporkan diri. Menurut Nanang, di saat Pemerintah berupaya maksimal melakukan pencegahan Covid-19, seharusnya masyarakat ikut mendukung upaya tersebut dengan melaporkan kedatangannya secara jujur.
“Dengan maraknya mudik secara dini pada saat ini, tentunya harus disikapi dengan baik. Terutama kepada para pemudik untuk berbuat secara jujur dan patuh untuk segera melaporkan ke pihak-pihak terkait, seperti ke RT atau ke pihak desa,” ujar Nanang, Minggu (4/4/2020).
Pasalnya, kata Nanang, data tersebut akan menjadi acuan tim Gugus Tugas dalam melakukan pemantauan sesuai kewenangan masing-masing.
“Seperti pihak kesehatan dalam hal ini bidan desa selaku garda terdepan, tentunya akan melaporkan kepada kepala puskesmas yang selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh tenaga surveilans untuk dilakukan investigasi atau penyeledikan epidemiologi,” kata Nanang.
Dia menyampaikan, dari hasil penyelidikan epidemiologi akan didapati klasifikasi sesuai dengan ketentuan yakni ODR, ODP atau PDP.
“Masyarakat tidak perlu takut dengan stigma apabila lapor diri kepada pihak-pihak terkait, justru perilaku ini akan membantu keluarga dan masyarakat di sekitarnya dalam pencegahan penularan covid-19,” ucap Nanang.
BACA JUGA:
Selain ODR, kata dia, di Kabupaten Cirebon juga sudah ada 4 orang yang masuk dalam kategori dengan istilah baru, yakni Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka masih dalam pemantauan tim.
Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya kembali bertambah, yaitu 126 orang. Yang sudah dinyatakan selesai pemantauan sebanyak 84 orang dan sisanya 42 orang masih dalam pemantauan.
Selain itu, kabar baik juga datang dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dari jumlah 28 orang, 18 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan sudah diperbolehkan pulang. Sisanya, sebanyak 10 orang masih menjalani perawatan.
“Yang positif masih tetap 2 orang dan masih dirawat,” terangnya.
BACA JUGA:
Nanang mengimbau agar masyarakat patuh dan taat untuk mengisolasi diri selama 14 hari di rumah masing-masing dan menjaga jarak minimal 1 meter dengan anggota keluarga dan masyarakat. Jika ada keluhan seperti batuk, meriang dan panas serta sesak segera periksakan diri ke layanan kesehatan terdekat. (Islah)