KOTA CIREBON, SC- Walikota Cirebon, Narshrudin Azis membenarkan adanya tenaga kesehatan Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunungjati Cirebon yang terjangkit Covid-19. Setelah tenaga medis ini dinyatakan positif, dikatakan Azis, seluruh pihak RSD Gunungjati segera melakukan penelusuran riwayat kontak tenaga medis tersebut.
“Ada 61 orang langsung dilakukan screening, setelah Selasa malam (21/4) dapat laporan. Dari 61 orang, baru 19 yang selesai dilakukan screening, hasilnya 18 negatif, ada satu yang diduga positif, tapi masih akan dilakukan pemeriksaan lanjutan,” jelasnya.
Azis mengungkapkan, ke 61 orang itu berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dan sementara waktu ini mereka melakukan isolasi mandiri. Kemudian satu per satu diundang oleh pihak RSD Gunungjati untuk dilakukan test.
Tenaga medis yang terpapar Covid-19 ini, lanjut dia, diketahui sempat menangani pasien dalam pengawasan yang dirujuk ke Rumah Sakit Waled. Kebetulan, saat masih dirawat di RSD Gunungjati, pasien dan tenaga medis tersebut sempat terjadi cekcok.
“Nah saat itu pasien karena kesal, sempat membuka maskernya sambil marah-marah. Kebetulan tenaga medis yang terjangkit itulah yang komunikasi dengan pasien yang pernah ketidakcocokan,” katanya.
Baca Juga: Kemenag Keluarkan Surat Edaran Ramadan
Saat ini, Azis mengakui, Pemda Kota Cirebon terkendala belum memiliki alat untuk mendeteksi Covid-19 secara cepat. Bahkan, kata dia, di setiap daerah pun belum memiliki alat yang memadai untuk mendeteksi wabah ini.
“Semuanya kan dikirim ke pusat, terus karena banyaknya permohonan pengetesan, sehingga terjadilah antrean yang panjang. Sehingga terjadi keterlambatan selama 20 hari,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSD Gunungjati Cirebon, dr Ismail Jamaludin mengatakan, salah satu tenaga medis yang terjangkit Covid-19 itu dalam keadaan tidak ada gejala apapun. Dikatakannya, perawat yang terpapar ini pernah menangani pasien positif Covid-19 yang berasal dari Kabupaten Cirebon.
“Tidak ada gelaja, cuma itu dapat pemberitahuan bahwa dia positif setelah melakukan test. Pasien itu awalnya masuk RSD Gunungjati tapi ruang isolasinya penuh sehingga dirujuk ke RSUD Waled,” paparnya.
Baca Juga: Dewan Bahas Covid Bareng Dinkes
Bahkan, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Balaikota Cirebon, Rabu (22/4/2020), Kepala Dinas Kesehatan, dr Egy Sugiarto MKes membenarkan kabar yang menyebutkan sebanyak 4 warga terpapar Covid-19.
“Memang benar ada empat orang yang terpapar dan positif Covid-19 yang terdiri dari tiga orang warga biasa dan satu perawat. Tapi keempatnya sudah melakukan isolasi. Dan bagi masyarakat yang terpapar Covid-19, wajib melakukan isolasi. Entah isolasi mandiri ataupun mendapat perawatan dari rumah sakit,” paparnya.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi keempatnya sudah membaik. Namun masih dalam tahap isolasi, tiga sudah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, sedangkan satu pasien (tenaga medis) masih melakukan isolasi di rumah sakit, tapi kondisinya sudah membaik.
Baca Juga: DPP Partai Hanura Gelar Doa Bersama
“Kalau bagi warga yang terpapar Covid-19 dan melakukan isolasi diri, maka hendaknya memerhatikan kondisi rumah, ventilasi udara memadai, jauh dari lingkungan warga sekitar. Sedangkan dalam hal makanan, tidak boleh menerima secara langsung, dan pakaiannya harus langsung dicuci. Hal itu dimaksudkan agar virus tersebut tidak menular kepada yang lain,” pungkasnya. (M Surya/Syaeful)