CIREBON, SC- Pemda Kota Cireban dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) lainnya akan melakukan pendataan kepada orang yang memasuki Kota Cirebon.
Diadakannya pendataan ini, merupakan sensus untuk menghimpun data statistik dan memadukan dengan pendataan yang telah dilakukan di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kota Cirebon dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
“Bukan untuk pelarangan, tapi hanya untuk melakukan sensus,” ungkap Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Anwar Sanusi MSi usai menggelar rapat dengan unsur pemerintahan di Balaikota Cirebon, Minggu (12/4/2020).
Sensus atau pendataan, lanjut Anwar, dilakukan untuk menghimpun data statistik berapa kendaraan maupun orang yang masuk ke Kota Cirebon. Data tersebut nantinya akan dipadukan dengan pendataan yang telah dilakukan oleh RT dan RW yang ada di Kota Cirebon.
“Melalui penggabungan data itu, kita lihat nanti kecenderungannya seperti apa,” ungkap Anwar.
Seperti diketahui, seluruh unsur camat di Kota Cirebon telah diperintahkan untuk melakukan ‘penyekatan’ wilayah di tingkat RT dan RW.
“Penyekatan yang dimaksud di sini juga bukan melarang orang datang, namun untuk melakukan pemantauan dan pendataan terhadap orang yang baru masuk ke Kota Cirebon,” jelasnya.
BACA JUGA: 7 Orang Sudah Meninggal
Terlebih, tambah Anwar, jika orang tersebut baru datang dari wilayah episentrum terjangkitnya wabah Covid-19. “Hasilnya ternyata efektif. Dari hasil pendataan RT dan RW, jumlah pendatang yang masuk ke Kota Cirebon hingga hari ini mencapai 487 orang,” katanya
Pendatang tersebut juga sudah discreening oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon. “Operasi pendataan di jalan raya itu nantinya untuk digabungkan dengan pendataan yang dilakukan di tingkat RT dan RW,” ungkap Anwar.
Untuk operasi pendataan di jalan raya, menurut dia belum ditentukan dimana titik pelaksanaannya. “Kita akan laporkan dulu ke Walikota hasil rapat ini,” paparnya.
Namun pendataan ini tetap akan berkoordinasi dengan TNI dan Polri dengan leading sektor Satpol PP Kota Cirebon. “Kita berterima kasih jajaran Polres Cirebon Kota telah melakukan simulasi kontijensi beberapa waktu lalu,” ujarnya.
BACA JUGA: Tunggu Instruksi Lockdown Parsial
Selain itu, Pemda Kota Cirebon telah menyiapkan skenario jika penyebaran virus Covid-19 terjadi secara masif di Kota Cirebon. “Jika Covid-19 ini outbreak di Kota Cirebon, selain RSD Gunung Jati kita juga telah menyiapkan tempat-tempat lain,” paparnya.
Yaitu gedung Pusdiklatpri yang saat ini tengah ditata, serta gedung BKKBN yang sudah memiliki 40 bed. “Tapi mudah-mudahan ini tidak terjadi,” kata Anwar.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr H Eddy Sugiarto MKes menjelaskan, jika hasil pengawasan yang dilakukan di tingkat RT dan RW merupakan tindakan yang solutif untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon.
“Kekuatan RT dan RW bisa memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 langsung dari sumber utama,” ungkap Eddy.
BACA JUGA: Siswa Kembali Belajar di Rumah
Selain itu, Eddy juga menambahkan jika dalam waktu dekat rapid tes akan segera tiba di Kota Cirebon. Pasalnya, pemerintah kota setempat telah memesan 4 hingga 5 ribu alat tersebut. Namun yang baru akan datang 400 buah esok. Rapid tes akan dilakukan terhadap ODP yang ada di Kota Cirebon. (M Surya/Rls)