Pemkot akan mendahulukan masyarakat yang terdampak langsung, seperti salah satu contohnya buruh harian yang mengalami penurunan penghasilan karena aktifitas sepi.
WALIKOTA Cirebon, Narshrudin Azis beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) terus melakukan rapat koordinasi untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
“Konsekuensi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Cirebon, seberapa besar konsekuensi tersebut, ini sedang kami siapkan. Utamanya untuk mencegah agar Covid-19 di Kota Cirebon itu tidak berkembang,” kata Azis kepada Suara Cirebon, Rabu (8/4/2020).
BACA JUGA: Walikota Pantau Masjid Raya At-Taqwa
Azis mengatakan, sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang berdampak Covid-19, Pemerintah Kota Cirebon akan mengeluarkan anggaran untuk itu.
“Cuma besarannya ini. Kita mendahulukan untuk di Kota Cirebon ini yang terdampak langsung. Orang yang sehat karena kotanya sepi, jadi penghasilannya berkurang,” paparnya.
Bahkan, lanjut Azis, ada juga yang terdampak langsung. Seperti masyarakat yang berstatus ODP, bahkan jika bergejala kemudian harus diisolasi. Apalagi jika orang tersebut berkerja sebagai buruh harian.
BACA JUGA: Wakil Ketua Komisi III Dukung Langkah Walikota
“Persoalan tersebut yang harus dipikirkan oleh pemerintah demi kelangsungan hidup masyarakat Kota Cirebon yang terdampak. Kita akan konsentrasi ke situ tapi untuk warga yang terdampak, akan kami alokasikan,” ujarnya.
Azis memastikan, dengan adanya anggaran tersebut akan ada pergeseran anggaran. Seperti untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Penggeseran tersebut termasuk untuk anggaran infrastruktur. Namun, pihaknya juga akan memilah mana yang bisa ditunda dan mana yang tidak bisa ditunda. (M Surya)