KOTA CIREBON, SC- Untuk mengantisipasi penjualan daging babi yang dioplos dengan daging sapi di pasaran, Tim Satgas Pangan Kota Cirebon melakukan pengecekan di dua pasar berbeda, Jumat (15/5/2020). Kedua pasar ini adalah Pasar Kramat dan Pasar Kanoman.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Cirebon, Drh Hj Maharani Dewi, mengatakan, pengecekan daging dilakukan lantaran beredarnya penjualan daging oplosan di pasar tradisional di daerah Bandung beberapa waktu yang lalu. Sebab, jarak antara Bandung dengan Cirebon cukup dekat.
“Penjualan daging oplosan di “Kota Kembang” membuat Pemerintah Kota Cirebon perlu bertindak cepat. Hari ini kami langsung bergerak melakukan pengecekan ke sejumlah pasar tradisional, pasar Kanoman dan Pasar Kramat Kota Cirebon,” ungkap Maharani, Jumat, (15/5/2020).
Baca Juga: Dua Ruas Jalan di Kota Cirebon Kembali Ditutup
Dia menjelaskan, pengujian daging sapi yang dijual di dua pasar tersebut dilakukan menggunakan alat porcine test kit. Alat ini digunakan untuk menguji kehalalan daging yang dijual.
“Hasilnya, daging yang kami uji di Pasar Kramat dan Pass Kanoman semuanya daging sapi. Tidak ada daging yang dioplos menggunakan daging babi atau celeng,” tandasnya.
Maharani memastikan, penjualan daging sapi di kedua pasar tradisional tersebut semuanya asli. Sebab, dari hasil test semuanya negatif daging celeng.
“Untuk memberikan rasa aman, kami melakukan tes ini. Alhamdulillah hasilnya negatif, dalam artian semua yang dijual murni daging sapi tanpa oplosan daging babi,” ungkap Maharani.
Baca Juga: Walikota Akui Penerapan PSBB di Kota Cirebon Belum Capai Target
Pengecekan tersebut, menurut Maharani, tidak akan berhenti di dua pasar itu saja. “Kita akan lakukan di pasar-pasar lainnya yang ada di Kota Cirebon,” pungkasnya. (M. Surya)