KABUPATEN CIREBON, SC- Kuwu Karangasem, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, Heriyanto menuding ada kejanggalan dalam pencairan bantuan sosial dari provinsi untuk warga yang terdampak Covid-19. Pasalnya, dia mengungkapkan, bantuan tersebut hanya terkonsentrasi di satu RW di desa setempat.
“Kami tidak mengerti mengapa yang menerima Banprov hanya terfokus di RW 5 dari jumlah RW keseluruhan yang ada di desa kami sebanyak 5 RW. Dan ironisnya penerimanya ada yang suami istri, ini kan jelas menimbulkan kecemburuan antar warga,” jelas kepada Suara Cirebon, Rabu (13/5/2020).
Dia menuturkan, pihaknya telah mengajukan perhomonan untuk warga sebanyak 250 , namun yang terealisasi hanya 41 saja. Untuk itu, dirinya mengaku bingung atas hal tersebut. Oleh karenanya, pihaknya berusaha mencari solusi terbaik dengan membuat surat pernyataan bagi warga yang menerima program ganda untuk memilih salah satunya.
“Mudah-mudahan dengan cara seperti ini semuanya dapat terselesaikan, walaupun memang banyak terjadi kesalahan data atau program yang tidak tepat sasaran” ujarnya.
Baca Juga: Target 5.000 Orang, Test Swab Massal di Kabupaten Cirebon Mulai Dilaksanakan
Sementara, akibat hal itu, kecemburuan pun tak terelakan. Seperti disampaikan seorang warga setempat, Iis yang mengaku tidak pernah memperoleh bantuan padahal dirinya seorang janda yang harus menafkahi 2 anaknya.
“Saya ini memiliki dua anak yang sudah tiga tahun ditinggal suami dan belum pernah menerima bantuan apapun, baik BPNT maupun PKH. Dan selain saya, masih banyak warga miskin yang luput dari perhatian pemerintah,” ucapnya.
Baca Juga: Pemda Saja Kehabisan Uang, Apalagi Pemdes
Sementara, lanjut dia, mereka yang menerima bantuan adalah dari kalangan yang sudah mapan. “Saya hanya bisa menonton dengan hati sedih setiap kali melihat warga yang memperoleh bantuan. Kami minta pemerintah berlaku adil dan bijak,” imbuhnya. (Agus)