KOTA CIREBON, SC– Walikota Cirebon, Drs H Narshrudin Azis SH mengakui pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari pertama di Kota Cirebon belum efektif, Rabu (6/5/2020). Sebab, masih banyak yang harus dievaluasi.
Selain itu, tingkat kepedulian masyarakat soal PSBB masih sangat minim, sehingga masih banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah, bahkan beberapa toko pun masih buka. Sontak, hal ini menjadi bahan evaluasi Pemerintah Kota Cirebon.
“Mana saja yang harus dikecualikan dan mana saja yang harus mengikuti PSBB. Tidak hanya soal toko yang pada prinsipnya harus tutup kecuali toko yang ada hubungannya dengan sembako, penyekatan di beberapa titik pun akan dievaluasi,” kata Azis.
Sementara itu, Pemerintah Kota Cirebon pun memberikan keringanan kepada restoran untuk tetap buka selama PSBB. Tapi, keringanan ini hanya berlaku untuk melayani pembeli yang membawa pulang pesanannya, tidak untuk makan di tempat.
“Restoran silahkan buka, tapi hanya menerima pesan dan antar makanan,” kata Walikota Cirebon.
Baca Juga: DSP3A Dianggap Remehkan DPRD Kota Cirebon
Terkait mall dan minimarket, tambah Azis, sudah ada ketentuannya, yakni buka pukul 09.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB. Sedangkan untuk supermarket tetap buka, dengan ketentuan hanya melayani kebutuhan pokok masyarakat.
“Minimarket atau supermarket tetap buka dari jam 9 sampai jam 6 sore, nah yang fashion-nya tutup, karena bukan termasuk yang dikecualikan,” ujarnya.
Azis menjelaskan, evaluasi hari pertama penerapan PSBB di Kota Cirebon, masyarakat Kota Cirebon baru mengenal PSBB sehingga masyarakat belum menganggap PSBB hal yang penting.
“Jadi ongkoh-ongkoh bae. Jadi masyarakat masih merasa tenang, dan tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan. Makanya mulai hari ini saya instruksikan tindak tegas,” kata Azis.
Baca Juga: Pemkot Siapkan 4 Titik Penyekatan, Ini Lokasinya
Dia berpesan, masyarakat dan Pemerintah Kota Cirebon harus mensukseskan PSBB yang sudah diberlakukan sejak hari ini. “PSBB ini untuk mempercepat dan mengurangi penderitaan masyarakat karena adanya wabah Covid-19,” pungkasnya. (M. Surya)