KOTA CIREBON, SC – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Cirebon belum mencapai target. Sebab, tingkat kesadaran masyarakat di kota ini masih sangat minim.
Demikian disampaikan Walikota Cirebon, Drs H Narshrudin Azis SH kepada Suara Cirebon di halaman Balaikota Cirebon, saat dikonfirmasi terkait penerapan PSBB yang sudah berjalan 10 hari.
Azis mengatakan, keberhasilan PSBB juga ditentukan dari tingkat kesadaran masyarakat. Hal ini sangat penting agar penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon bisa ditekan.
“Terutama masyarakat yang memiliki usaha. Mereka juga kesadarannya harus muncul supaya PSBB ini bermanfaat,l dan berhasil menekan Covid-19 di Kota Cirebon,” ujar Azis.
Baca Juga: Pansus Gugus Tugas Nilai PSBB di Kota Cirebon Tidak Efektif
Walikota menegaskan, pemerintah akan terus melakukan upaya apapun, termasuk PSBB akan tetap berjalan. Namun, kata dia, Pemerintah Kota Cirebon akan menerapkan pola-pola yang lain.
Adapun diperpanjang atau tidaknya PSBB ini, kata Azis, akan ada pola lain yang akan diterapkan, yakni bagaimana mengendalikan masyarakat agar mematuhi social distancing.
“Kesadaran masyarakat masih kurang bagus, mereka masih memikirkan diri sendiri. Pak kula mangane opo (Pak saya makannya apa). Sementara masyarakat lain, pak saya juga sama enggak makan tapi saya tinggal di rumah terus, tapi kalau yang lain keluar bagaimana,” jelas Azis.
Covid-19 ini, lanjut Azis, suatu masalah bersama dengan segala konsekuensinya. Karena itu harus diatasi secara bersama-sama. “Tidak bisa kita hanya saling memikirkan pribadi masing-masing,” tandasnya.
Baca Juga: Dua Ruas Jalan di Kota Cirebon Kembali Ditutup
Mantan Ketua DPRD Kota Cirebon ini, mengakui, penerapan PSBB di Kota Cirebon belum mencapai target yang sudah ditetapkan oleh WHO.
“Kami belum mencapai target iya, karena target dari WHO itu yang beraktivitas hanya 30%. Meskipun belum tercapai, tapi setidaknya sudah berkurang, itupun juga terus bertahap,” ucapnya. (M. Surya)