KABUPATEN CIREBON, SC- Menanggapi statemen Ketua Fraksi PDI Perjuangan yang menuding Pimpinan DPRD menciptakan ruang kericuhan saat audiensi dengan Kuwu se-Kabupaten Cirebon pada Senin (8/6/2020) lalu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi mengaku, sebelumnya ia sudah berupaya melakukan mediasi agar demonstrasi tidak terjadi. Upaya meredam aksi demo itu sudah dilakukan bersama ketua dan beberapa pengurus FKKC.
Kepada sejumlah awak media, Luthfi menjelaskan, sebagai pimpinan DPRD dirinya mengaku bertanggungjawab dengan statemen yang disampaikan anggota Komisi IV, Aan Setiawan. Karena, kata Luthfi, persoalan tersebut murni urusan DPRD dengan para Kuwu.
“Kita mengakui kita salah, salah soal statemennya pak Aan ya, bukan salah soal yang lain. Kita akui kita salah soal statemennya Aan, statemennya Aan bahasa kita, saya sebagai pimpinan DPRD bertanggungjawab terkait dengan statemen itu,” ujar Luthfi.
BACA JUGA: Mustofa: Kericuhan di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon Diciptakan Undangan Pimpinan
Selain itu, Luthfi juga mengakui bahwa Aan Setiawan menyampaikan sesuatu yang menurut Kuwu tidak etik dan tidak dalam posisi yang tepat.
“Saya enggak bicara substansi, pak Aan menyampaikan itu tidak pada saat yang tepat. Saya atas nama pimpinan DPRD memohon maaf kepada teman-teman kuwu. Terkait substansi, ini yang sebenarnya perlu diurai lagi,” papar Luthfi.
Oleh karenanya, Luthfi akan terus berupaya mencari kompromi terbaik dengan terus menjalin komunikasi dengan pengurus FKKC dan melakukan evaluasi agar kedepan bisa lebih baik lagi.
“Jadi ini bagian dari ikhtiar kita untuk memperbaiki situasi kinerja kita kedepan, ya kita akan mengevaluasi lah apa yang akan kita lakukan kedepan agar lebih baik lagi,” terang Luthfi.
BACA JUGA: Tuntutan Kuwu di Cirebon Sudah Bulat, Aan Harus Mundur
Selain terus berkomunikasi, untuk mengetahui duduk persoalan tersebut, politisi PKB itu berencana mempelajari persoalannya lebih dalam dengan memanggil stasiun TV yang menyelenggarakan acara talk show dan memanggil Komisi IV.
“Persoalannya dipelajari dulu, komisi IV dipanggil dulu, RCTV-nya dipanggil dulu, permasalahan konstruksinya dipelajari dulu. Kira-kira persoalannya dimana, solusinya apa dan harapannya,” ucapnya. (Islah)