KABUPATEN CIREBON, SC- Untuk meminimalisir penyebaran kasus Covid-19 pada ditingkat Desa, Kabupaten Cirebon akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Rencananya, PSBM akan diberlakukan di 149 desa di tujuh Kecamatan dari 40 Kecamatan yang ada. Pemberlakuan PSBM dimaksudkan agar lebih mudah dipetakan dan penanganan bisa lebih cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti saat meninjau Covid Center Watubelah, Kabupaten Cirebon, Kamis (4/6/2020), mengatakan, alasan ditetapkannya PSBM di 149 desa itu dinilai dari jumlah orang masuk kategori baik ODP, PDP maupun positif Covid-19.
“Sedikitnya ada 6 orang atau lebih yang masuk pada kategori kasus baik ODR, ODP, PDP hingga pasien terkonfirmasi positif,” kata Berli.
BACA JUGA: Gugus Tugas Anjurkan Penutupan Pasar Pabuaran 14 Hari
Menurut Berli, rekomendasi dari pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pemberlakukan PSBM ditingkat desa menjadi langkah bijak dan efektif. PSBM sendiri tidak beda jauh dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Yang membedakan hanya dari sisi batas wilayahnya saja yang lingkupnya kecil.
“Setelah ditingkat desa bisa dipastikan tidak ada penularan, maka kita bisa mengalihkan konsentrasi ke new normal. Kabupaten Cirebon ini saya rasa lebih bisa cepat dalam penangannnya untuk segera direalisasikan,” kata dia.
Ditingkat Jawa Barat sendiri, kata Berli, penambahan kasus positif pada akhir April kemarin tercatat ada 40 kasus perhari. Namun pada Mei ini ada penurunan mencapai rata-rata 22 kasus. Tapi target sesungguhnya adalah bisa mencapai nol kematian akibat Covid-19.
“Makanya pelaksanaan PSBM ini menjadi wacana sangat baik dalam menekan dan menghilangkan covid-19 ini. Sehingga diharapkan kedepannya bisa kembali seperti semula,” paparnya.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Sumber Ngadu Ke DPRD
Dalam kunjungannya itu, Berli menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi langkah Kabupaten Cirebon dalam penanganan covid-19 yang masih berlangsung. Pasalnya, selain didukung kinerja yang profesional, penanganannya juga berjalan atas dasar sinergitas yang baik antar elemen.
“Apalagi, Kabupaten Ciebon sudah bisa mandiri melakukan tes PCR sehingga bisa cepat mengetahui dan memetakan kasus. Ini bisa dilihat dari semakin landainya kasus positif, PDP maupun ODP,” ucapnya. (Islah)