Sekretaris Divisi PPM Apresiasi Pelaksanaan Swab Gugus Tugas Kabupaten Cirebon
KABUPATEN CIREBON, SC- Sekretaris Divisi Pelacakan Kontak Pengujian Massal (PPM) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Mayor Inf Robil Syaifullah, mengapresiasi pelaksanaan test swab massal yang berlangsung di Covid Center Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Robil Syaifullah menilai, pelaksanaan test swab massal yang diselenggarakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon menyasar hampir semua kalangan masyarakat. Selain itu, ia juga menilai pelaksanaannya sangat bagus karena dikelompokkan sesuai segmen masing-masing.
“Pelaksanaannya juga saya nilai sangat bagus,” ujar Robil usai meninjau pelaksanaan test swab massal di Pusat Informasi dan Edukasi Covid-19 (Pusicov) atau Covid Center Watubelah Kabupaten Cirebon, Jumat (19/6/2020).
Menurutnya, sarana dan prasarana yang tersedia di Pusicov Kabupaten Cirebon juga tergolong lengkap. Termasuk tersedianya ruang isolasi untuk merawat pasien Covid-19 jika rumah sakit di Kabupaten Cirebon tidak mampu lagi menangani lonjakan pasien.
“Tapi cukup disiapkan saja, mudah-mudahan ruang isolasinya tidak sampai digunakan,” kata dia.
Robil Saifullah menambahkan, saat ini Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang sudah menjadi zona biru Covid-19. Ia mengingatkan, jangan sampai Kabupaten Cirebon berubah menjadi zona kuning akibat kurang tertibnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Tadi saja pas jalan ke sini (Covid Center Watubelah), saya melihat warga yang beraktivitas tidak mengenakan masker,” ucap Robil.
BACA JUGA: Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon Sidak, Deadline Pasar Pasalaran Selesai September
Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, kata dia, ternyata masih banyak warga yang tidak mengenakan masker saat keluar rumah. Fasilitas cuci tangan di tempat publik juga masih belum banyak dimanfaatkan oleh warga. Dia menegaskan, mengenakan masker saat keluar rumah dan rutin mencuci tangan merupakan cara termudah dan terampuh dalam menangkal Covid-19.
“Jadi, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 juga harus dibantu masyarakat, tidak hanya oleh pemerintah,” terang Robil.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran dengan menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, saat ini Gugus Tugas Kabupaten Cirebon masih kekurangan alat rapid test untuk para santri dari luar daerah yang kembali ke sejumlah pesantren di Kabupaten Cirebon seperti yang sudah diagendakan sebelumnya.
Pasalnya, Gugus Tugas Kabupaten Cirebon hanya menganggarkan sebanyak 15 ribu alat rapid test. Itu artinya, jumlah kekurangannya masih cukup banyak. Karena santri yang akan dilakukan rapid test jumlahnya mencapai 60 ribuan.
“Kami hanya bisa menganggarkan 15 ribu alat rapid test, jadi kekurangannya masih cukup banyak,” ujar Enny.
Menurut Enny, berdasarkan data dari Kemenag Kabupaten Cirebon, sedikitnya ada 85 ribu santri yang belajar di 913 pesantren di Kabupaten Cirebon. Mereka diperkirakan kembali ke Kabupaten Cirebon dalam waktu dekat seiring dibukanya kegiatan belajar di pesantren.
BACA JUGA: Pembukaan Hiburan Hajatan di Kabupaten Cirebon Diperkirakan September
Enny berharap, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat dapat membantu pengadaan alat rapid test tersebut. “Tadi sudah disampaikan ke Pak Robil, mudah-mudahan bisa dibantu untuk memenuhi kekurangan alat rapid test itu,” tukas Enny.
Sedangkan para santri asal Kabupaten Cirebon yang akan kembali ke pesantren di luar daerah, Pemkab Cirebon sudah memfasilitasinya dengan melaksanakan test swab massal. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon. (Islah)