HARAPAN untuk memiliki tempat tinggal yang memadai tidak lama lagi akan dinikmati Kastari (36) warga Blok Karanganyar, RT 09/03, Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Pria yang saat ini hanya menggantungkan hidupnya kepada saudara maupun tetangga sekitar menderita cacat tubu, dia harus kehilangan kedua tangannya akibat tersengat listrik pada tahun 2010 lalu.
Hal itu seperti yang disampaikan salah seorang perangkat Desa Beringin, Supriyadi kepada Suara Cirebon, Rabu (24/6/2020) . Dia mengungkapkan, tempat tinggal yang ditempati Kastari ini memang sudah menjadi prioritas untuk memperoleh bantuan dari program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) tahun 2020 ini.
“Saudara Kastari merupakan salah seorang warga kami yang diprioritaskan untuk memperoleh Program Rutilahu tahun ini, karena selain dirinya tidak memiliki keluarga, ditambah lagi kondisinya yang harus kehilangan kedua tangannya karean terkena setrum beberapa tahun yang lalu,” katanya.
BACA JUGA: Misteri Situs 3 Makam di Desa Beringin
Akibat peristiwa itu, jelas Supriyadi, Kastari harus merelakan kedua tangannya untuk diamputasi. Sehingga, saat ini yang bersangkutan menderita cacat permanen dan tidak bisa beraktifitas seperti pada umumnya masyarakat normal.
Sementara itu, Kuwu Beringin, Agung menuturkan, pada tahun 2017 lalu saat kepemimpinan kuwu sebelum dirinya, Kastari memang menjadi salah satu nama yang telah tercatat sebagai penerima program Rutilahu. Namun, hingga saat ini bantuan tersebut belum terealisasi. Untuk itu, Pemerintah Desa Beringin di bawah kepemimpinan sekarang berusaha merealisasikan bantuan yang tertunda tersebut.
“Kami dari pemerintahan desa yang baru seumur jagung ini, berkeinginan untuk merealisasikan program yang tertunda maupun program yang belum terakomodir sesuai harapan warga. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan agar masyarakat Desa Beringin semakin makmur dan sejahtera baik secara perekonomian maupun hal lainnya,” ujarnya.
BACA JUGA: Kuwu Beringin Ajak Masyarakat untuk Bersama Lawan Corona
Bahkan, dia mengungkapkan, program yang dicanangkan tersebut tidak sebatas infrastruktur saja, melainkan program kerakyatan lainnya pun tetap menjadi perhatiannya. Seperti memberikan pelatihan maupun peluang kreatifitas bagi penyandang difabel, salah satu contohnya adalah Kastari. (Agus)