KABUPATEN CIREBON, SC- Keluarga adalah institusi terkecil yang ada dalam masyarakat, sehingga berawal dari masing-masing keluarga inilah generasi muda yang lahir kelak diharapkan menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara serta berakhlak mulia, jangan sampai sebaliknya menjadi manusia yang keblangsak dan tidak berguna.
“Tentu sangat bergantung kepada orang tua di masing-masing keluarga bagaimana mendidik anak-anak atau anggota keluarga mereka, agar kelak menjadi orang yang baik dan berkualitas,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Iyan Ediyana, Kamis (2/7/2020).
Menurut Iyan, masih berkaitan dengan Hari Keluarga Nasional atau biasa disingkat dengan istilah Harganas, momen tersebut, merupakan awal permulaan kebangkitan dari kesadaran masyarakat akan pentingnya membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera.
Melalui program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana), lanjut Iyan, diharapkan masyarakat Kabupaten Cirebon dapat lebih paham terkait keluarga ideal yaitu membatasi jumlah kelahiran guna terbentuknya keluarga yang terencana, bahagia dan sejahtera.
Iyan juga menjelaskan, ada delapan fungsi keluarga, yakni fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta dan kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan terakhur adalah fungsi lingkungan.
“Kedelapan fingsi ini jika benar-benar dilakukan oleh masing-masing keluarga bisa membentuk Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera,” katanya.
Dia menggarisbawahi, delapan fungsi keluarga tersebut semuanya penting, namun, fungsi sosial dan pendidikan tentunya jauh lebih urgen bagi keluarga. Mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak menjadi dewasa, keluarga berperan penting terhadap upaya terbentuk kepribadian yang baik dari waktu-ke waktu, sebelum terjun dalam kehidupan masyarakat yang sesungguhnya.
BACA JUGA: Jabar Juara Pelayanan KB Harganas 2020
Sementara itu, pengamat sosial, Ichwan Mulyana mengungkapkan, dengan situasi dan kondisi saat ini sering terjadi kenakalan remaja dan hilangnya tatakrama mereka itu menunjukkan apabila keluarga kurang berfungsi sebagaimana mestinya. Sepertinya, para orang tua juga terlalu longgar dalam melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota keluarga.
“Ini tentunya sangat diperlukan ikhtiar semaksimal mungkin bagi orang tua di masing-masing keluarga sehingga bisa tercipta sebuah keluarga yang berkualitas,” katanya. (Islah)