KOTA CIREBON, SC- Penambahan 7 kasus positif baru di Kota Cirebon akibat dari mobilitas masyarat yang tidak terkontrol selama masa new normal atau AKB ini. Hal tersebut diakui Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto kepada Suara Cirebon saat ditemui di Balaikota Cirebon usai rapat dengan Tim Gugus Tugas Penanganan dan Percepatan Covid-19 setempat, Kamis (2/7/2020).
“Kota Cirebon kan termasuk daerah lintasan dari wilayah manapun, khususnya di wilayah tiga ini. Itu akan sangat riskan karena terjadi kontak atau jaga jarak agak sulit dikendalikan,” ujar Edy.
Di masa new normal ini, kata Edy, masyarakat diminta harus lebih berhati-hati menjaga diri, dan tidak berpergian jauh terlebih dahulu.
Dengan adanya lonjakan kasus tersebut, Walikota Cirebon, Drs Nahsrudin Azis pun langsung mengintruksikan kepada pemerintah tingkat kecamatan untuk terus melakukan tracing di wilayah-wilayah yang terdapat kasus Covid-19.
“Ini saya mohonkan pemerintahan mulai dari tingkat kecamatan sampai ke RT/RW untuk melakukan lokcdown lokal atau mengkarantina secara khusus di wilayah yang memiliki kasus positif Covid-19. Akan tetapi dengan tetap memperhatikan kebutuhan-butuhan di wilayah itu,” katanya.
BACA JUGA: Pusat Jajanan di Kota Cirebon Kembali Buka
Selain itu, Azis menegaskan, walaupun diberlakukan AKB atau new normal, masyarakat Kota Cirebon harus tetap waspada dan berperan aktif untuk melakukan gotong royong, agar dapat saling menjaga diri.
“Minimal saling menjaga diri, agar tidak menularkan atau ditularkan. Untuk itu tetap jaga jarak, memakai masker, dan sering cuci tangan,” tandasnya. (M Surya)