KABUPATEN CIREBON, SC- Dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang sudah berlangsung sekira lima bulan lamanya, membuat para seniman Kabupaten Cirebon menjerit. Tak terkecuali, dampak Covid-19 itu juga dirasakan semua penyanyi tarling Cirebonan. Akibat pandemi tersebut, penyanyi tarling Cirebonan tidak mendapat job manggung sama sekali.
Salah satunya seperti yang dialami artis tarling senior yang masih eksis sampai saat ini, Iis Apita (39). Bersama ratusan seniman Cirebon lainnya, perempuan asal Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon itu juga ikut luruk di depan Kantor Bupati Cirebon meminta aktivitas para seniman dibuka lagi.
Artis tarling yang namanya melejit lewat lagu “Geger” itu mengaku sudah kelimpungan akibat tidak adanya job manggung selama hampir lima bulan ini. “Kondisi ekonomi kami saat ini membuat kami teriak. Kami sudah menjual barang-barang yang kami miliki, karena sudah lima bulan tanpa job,” ungkap Iis Apita, Jumat (10/7/2020).
Menurutnya, biasanya job manggung pada bulan Syawal bisa full dalam satu bulan penuh. Namun, dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti ini tidak ada job sama sekali yang masuk ke kalangan penyanyi tarling Cirebonan. Para seniman Cirebon, khususnya penyanyi tarling menjerit, karena tidak ada yang menjamin kehidupan mereka.
Bahkan, banyaknya pintu Bansos yang dibuka pemerintah juga tidak sampai menyentuh para penyanyi tarling Cirebonan itu. “Masalah bansos pun kami tidak tersentuh, karena didata oleh pemerintah finansial seniman rata-rata itu menengah keatas,” terang Iis.
Dia menjelaskan, dampak tersebut bukan hanya menimpa para artis tarling saja. Tapi juga berdampak pada alat musik dan alat pendukung lainnya yang terancam rusak akibat lama tidak dipakai. “Imbasnya bukan hanya kami yang merasakan, tapi alat-alat musik sepeti gendang dan alat penunjangnya seperti sound system didiamkan begitu saja, pastinya akan rusak,” ujar Iis.
Disinggung adanya SOP aktivitas seni yang disyaratkan Pemkab Cirebon setelah aktivitas dibuka, Iis mengaku sanggup menerapkan protokol kesehatan saat di panggung. Ia meyakini banyak cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi standar protokol kesehatan yang ditetapkan Pemkab Cirebon. “Protokol kesehatan akan kami patuhi, kami pasti akan menyesuaikan dan tidak ada yang susah. Kami pasti nurut dan tidak membangkang,” paparnya. (Islah)