CIREBON, SC- Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon bersinergi dengan Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) kampus setempat melakukan inovasi pembalajaran daring.
Ketua LPM IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Kartimi MPd menjelaskan, inovasi tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya terkait media yang digunakan dalam pembelajaran daring.
“Survei LPM itu banyak dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang menggunakan WA (WhatsApp), jumlahnya sekitar 90 persen,” katanya kepada Suara Cirebon, Senin (13/7/2020).
Menurut dia, banyak mahasiswa yang memang menyukai pembelajaran daring ini melalui WA, karena lebih hemat kuota. Namun, kekurangan dalam penggunaan aplikasi ini adalah kurang interaktif. Untuk itu, pihaknya mencoba melakukan inovasi dengan membuat aplikasi bernama e-Learning Managemen Sistem (LMS) untuk meningkatkan mutu pembelajaran daring di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
BACA JUGA: Banyak Remaja Terpapar Radikal, IAIN Cirebon Selenggarakan Seminar Internasional
“IAIN (Cirebon) berusaha mengembangkan pembelajaran menggunakan daring dan yang mengembangkan adalah PTIPD dengan membuat aplikasi LMS,” jelas Kartimi.
Sebenarnya, lanjut Kartimi, penggunaan daring di IAIN Syekh Nurjati Cirebon tidak menggunakan WA, tapi juga ada aplikasi lainnya. Seperti Google Classroom, Zoom, Youtube, dan sejumlah aplikasi lainnya. Namun, dia mengungkapkan, mutu pembelajaran daring menggunakan aplikasi tersebut kurang terkontrol.
“Tapi media yang dirancang ini (LMS) bisa terkontrol mutu pembelajarannya, dosennya bisa diawasi dan di-monev. Bahkan sudah di-sinkronisasi rancangan pembelajaran yang disusun TPIPD dengan LPM melalui SOP dan panduannya,” ungkapnya.
Selanjutnya, papar Kartimi, pihaknya telah meminta kepada setiap jurusan di kampus setempat mengirimkan perwakilan dosen untuk menjadi pengelola LMS dengan didampingi LPM. Sehingga, pelaksanaannya dapat terpantau.
“Pengelola ini akan dilatih oleh PTIPD. Kemudian dosen tersebut nantinya akan mentrailer dosen-dosen lainnya di jurusannya masing-masing,” terangnya.
BACA JUGA: LPM IAIN Cirebon Review 3 Buku Pedoman untuk Implementasikan Program Kampus
Kartimi memaparkan, sebenarnya program pembuatan aplikasi ini sudah direncanakan sebelum pandemi Covid-19 ini merebak. Dan aplikasi ini, tidak hanya digunakan dalam situasi pandemi seperti ini, namun juga dapat dilakukan di masa normal.
“Ini sudah lama dirancang, launchingnya pas sekarang (Senin, 13/7/2020). Penerapannya pada semester genap yang akan datang harus sudah ada. Dengan adanya aplikasi LMS ini semoga kulitas pembelajaran di IAIN Cirebon semakin meningka dan penggunaan IT berkembang. Karena kompetensi dosen juga berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan. Dosen yang mampu menggunakan IT, outputnya pun lebih baik,” pungkasnya. (Arif)