KABUPATEN CIREBON, SC- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered, sebanyak 16 orang. Kasus tersebut berasal dari 5 keluarga yang kontak erat dengan pasien positif yang pulang dari Semarang dalam keadaan sakit. Dari 5 keluarga itu, ada keluarga besar utama yang terpapar saat antar jemput pasien ke rumah sakit dan sisanya terpapar saat menjenguk pasien tersebut.
Ketua BPD setempat, Priyono mengatakan, dari 16 kasus tersebut, 5 di antaranya merupakan perangkat Desa Trusmi Kulon, termasuk pimpinannya.
Saat ini, kata Priyono, 2 dari 16 orang yang yang menjalani perawatan di RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled itu ada yang stres karena kecapekan ketika menunggu pasien positif sebelumnya. “Selebihnya sehat-sehat saja, tanpa gejala. Ada dua orang yang sakit karena stres, mungkin kecapekan karena nunggu pasien,” ujar Priyono, Minggu (26/7/2020).
Dari 5 keluarga besar yang kontak erat dengan pasien tersebut, kata Priyono, sebanyak 107 orang yang diduga terpapar langsung menjalani swab test pada Minggu (26/7/2020) kemarin. Priyono menambahkan, kendati ada sedikit ketakutan di masyarakat, namun situasi di desa Trusmi Kulon masih cukup kondusif karena sebagian besar maayarakatnya tidak menganggap hal itu sebagai masalah. Sehingga kalaupun akan dilakukan PSBM, masyarakat Trusmi Kulon dipastikan siap menerimanya.
“Warga kebanyakan enggak ada masalah, hanya sedikit ketakutan tapi kondusif. Kalau soal lockdown (PSBM) masih dirapatkan di kecamatan,” kata dia.
Dengan adanya 5 perangkat desa yang terkonfirmasi positif Covid-19, imbuh Priyono, dia menduga pelayanan masyarakat di desa tersebut akan ditutup sementara selama 14 hari. Namun, Camat Plered, Hardomo, memastikan, pelayanan di Desa Trusmi Kulon tidak akan ditutup. Pelayanan tetap berjalan namun tempatnya dialihkan di tempat lain yang memungkinkan.
Dijelaskan Hardomo, rencananya yang ditutup hanya kantor desanya saja. Dan lama waktu penutupannya sendiri tergantung pada hasil swab 130 orang yang kontak erat dengan 22 orang yang sudah dinyatakan positif. “Enggak ditutup, pelayanan hanya dipindahkan ke tempat lain. Kan ada GOR dan tempat lainnya, jadi pelayanan tetap berjalan,” kata Hardomo.
BACA JUGA: Wow, Rekor Lonjakan Kasus Positif di Kabupaten Cirebon
Menurutnya, jika hasil swab 130 orang yang dilakukan kemarin semua dinyatakan negatif, maka penutupan balai desa tersebut hanya akan dilakukan selama tiga hari. Hardomo mengimbau, agar masyarakat yang telah melakukan swab tidak beraktifitas keluar rumah sampai hasilnya keluar.
“Kami sarankan untuk warga yang telah melakukan swab untuk tidak beraktifitas di luar rumah, sampai hasil swab keluar. Semoga badai ini cepat berlalu, jangan sampai ada penambahan lagi,” ucapnya. (Islah)