KABUPATEN CIREBON, SC- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon kembali merilis penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Kabupaten Cirebon sebanyak satu kasus, Kamis (23/7/2020). Sebelumnya, pada 22 Juli 2020, penambahan satu kasus positif juga dirilis oleh Gugus Tugas Kabupaten Cirebon. Sehingga, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon menjadi 42 kasus.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon, Sartono menjelaskan, kasus ke 42 berjenis kelamin laki-laki berusia 36 tahun berasal dari Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Menurutnya, pria tersebut bekerja di Semarang Jawa Tengah dan identitasnya tercatat sebagai warga Kabupaten Cirebon. “Di tempat kerjanya ia sering ditugaskan ke luar negeri. Tapi tertularnya dimana kita masih selidiki,” kata Sartono Kamis (23/7/2020).
Menurut Sartono, saat ini yang bersangkutan dilakukan perawatan intensif di RSD Gunungjati Kota Cirebon. Sebelumnya, kata Sartono, pria yang belum berkeluarga itu sering berobat di Rumah Sakit Karyadi Semarang dengan gejala Chepalgia atau sakit pada bagian kepalanya.
“Karena sering sakit, pada tanggal 14 Juli pria ini dijemput oleh keluarganya. Dan langsung dirawat di rumah sakit Permata. Kemudian dilakukan rapid test non reaktif dan rontgen hasilnya normal. Kemudian tanggal 18 Juli pulang kerumah. Tetapi tanggal 21 Juli mengalami keburukan (hilang ingatan) dan kembali dibawa ke RS Permata Kedawung,” kata Sartono.
Di RS tersebut, lanjut Sartono, pasien dilakukan rapid test ulang dengan hasil reaktif. Akhirnya dilanjutkan pengambilan swab test. Karena RS Permata bekerja sama dengan RS Pelabuhan, maka sample tersebut dibawa ke RS Pelabuhan Kota Cirebon.
“Berdasarkan permintaan RS Permata, per tanggal 22 Juli hasil swab test pria tersebut dinyatakan positif,” terang Sartono. “Jadi, kami menduga tertular di Semarang. Kemudian tanggal 22 Juli pasien dirujuk ke RSD Gunungjati, Kota Cirebon,” paparnya.
BACA JUGA: FK UGJ Cirebon Bisa Periksa Sample 200 Sehari
Dijelaskan Sartono, hingga Kamis kemarin pihaknya baru saja selesai melakukan tracing. Hasilnya, 14 orang dari pihak keluarga dan 8 orang dari pihak yang menjenguk pasien saat dirawat di RS Permata, harus segera dilakukan swab test secepatnya. Sartono menambahkan, 22 orang dari pihak keluarga dan pihak yang menjenguk pasien di RS Permata merupakan orang yang paling berisiko akibat kontak erat dengan pasien.
“Karena berdasarkan buku panduan kami, orang yang kontak erat dengan pasien selama 15 menit berisiko terpapar virus tersebut. Mereka ini kontak eratnya hingga 15 menit,” tukasnya. Dari kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 42 kasus itu, 22 di anatarnya sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan 16 lainnya masih dalam perawatan dan 4 meninggal dunia. (Islah)