KABUPATEN CIREBON, SC- Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) sektor perkantoran dan pendidikan mengapresiasi penerapan protokol kesehatan yang diterapkan kantor pelayanan publik ATR/BPN Kabupaten Cirebon. Jika dibandingkan dengan instansi vertikal lainnya, penerapan protokol kesehatan di kantor ini sudah patut dijadikan contoh bagi instansi lainnya.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigran Kabupaten Cirebon, Ade Sutardi, usai memantau penerapan protokol kesehatan di kantor tersebut, menyampaikan, penerapan protokol kesehatan di kantor ATR/BPN sudah sangat baik. Menurutnya, di kantor tersebut penerapannya lebih baik dari instansi vertikal lainnya. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi penerapan protokol kesehatan yang diterapkan kantor layanan tersebut.
“Ini bagus, perlu diapresiasi karena protokol kesehatannya sangat bagus. Kami melihat jika dibandingkan dengan instansi vertikal lainnya, ATR/BPN lebih baik. Ini bisa dijadikan contoh bagi yang lain,” ujar Ade Sutardi.
Dia menjelaskan, hasil pantauannya di ruang pelayanan kantor tersebut, tampak sudah menggunakan penyekat untuk para pengunjung. Bahkan, jumlah pengunjung yang masuk ruang pelayanan dibatasi hanya 10 orang. Selebihnya, para pengunjung menunggu di luar ruang pelayanan di tenda yang sudah disediakan.
“Bagus, ada sekat-sekatnya di ruang pelayanannya. Kalau kami bandingkan dengan salah satu bank kemarin, belum seperti ini,” kata Ade.
Dia menambahkan, secara umum penerapan protokol kesehatan di sejumlah instansi atau kantor pelayanan publik sudah cukup baik. Beberapa kantor layanan hanya perlu menambahkan sedikit sarana agar penerapan prtokol kesehatan agar lebih maksimal.
Sementara, kepala TU ATR/BPN, Setia Komara menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah berupaya menyediakan sarana dan prasarana untuk memenuhi standar penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah. Kendati demikian, pihaknya tetap menerima masukan-masukan dari tim Monev Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) jika ada kekurangannya.
“Harapannya sih pandemi ini segera cepat berlalu. Tapi kami siap menerima masukan dari tim untuk penerapan protokol kesehatan lebih baik,” kata Setia Komara.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon akan Terjunkan Tujuh Tim ke Plered
Sarana dan prasarana protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, lanjut Komara, di antaranya penyediaan tenda untuk pengunjung menunggu panggilan masuk ke ruang pelayanan. Dia menjelaskan, di dalam ruang layanan pengunjung sendiri terdapat sekat untuk membatasi jarak antar pengunjung dan dibatasi hanya 10 orang.
“Di depan pintu masuk juga kita sediakan tempat cuci tangan. Di dalam ruangannya hand sanitizer juga ada. Untuk pengunjung kita batasi maksimal 10 orang,” paparnya. (Islah)