KABUPATEN CIREBON, SC- Alat pendeteksi kebencanaan kini sudah dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon. Alat dengan nama Warning Receiver System (WRS) itu merupakan bantuan dari BMKG Pusat yang didistribusikan oleh BMKG Provinsi Jawa Barat dan diterima BPBD sekira dua minggu lalu.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan menjelaskan, ada beberapa indikator yang bisa ditangkap oleh alat tersebut. Terutama berkaitan dengan gempa, kecepatan angin atau bencana angin ribut dan cuaca secara global.
“Cuaca juga mengindikasikan apabila berkenaan dengan banjir, itu pasti salah satu indikator awalnya adalah cuaca. Karena banjir di Kabupaten Cirebon itu sumbernya di antaranya curah hujan yang intens, kemudian air kiriman dari Kuningan dan mungkin rob dari air laut, itu erat sekali dengan perkembangan cuaca,” ujar Alex.
Mengingat alat yang dimiliki hanya satu unit, kata Alex, maka pihaknya akan mensosialisasikan wujud indikator alat tersebut dalam bentuk edukasi. Dia menjelaskan, edukasi sistem akan dilakukan kepada jejaring BPBD yang ada di bawah atau masyarakat luas. “Apabila terjadi suatu wujud indikator di dalam alat ini, maka kita sosialisasikan informasi tersebut melalui beberapa jejaring kita,” kata Alex.
Untuk jejaring konvensional, ungkap Alex, BPBD mempunyai relawan, baik dalam bentuk pegawai BPBD, TKK maupun relawan bencana yang sedang disusun oleh BPBD. “Sedangkan bagaimana alat ini melakukan operasionalnya kita tidak melakukan itu,” terangnya.
BACA JUGA: DLH Pastikan Semua Sampah di Kabupaten Cirebon Akan Diangkut
Alat tersebut juga diketahui bisa untuk meng-update pemetaan risiko bencana. BPBD akan mencoba update pemetaan risiko bencana menggunakan alat tersebut yang bersifat online.
“Kita bisa coba ketahui daerah-daerah yang ingin kita ketahui (risikonya) atau kita juga bisa membuat satu proyeksi bencana berkenaan dengan daerah-daerah lain di luar Kabupaten Cirebon yang mungkin terjadi di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya. (Islah)