KABUPATEN CIREBON, SC- Ribuan santri yang tergabung dalam Lingkar Santri Cirebon (LSC) menggeruduk kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (7/7/2020). Mereka menuntut Ketua Komisi III, Hermanto meminta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya yang dinilai melukai kalangan pesantren.
Pantauan Suara Cirebon, aksi ribuan santri di depan gedung DPRD sempat memanas. Massa sempat berusaha mersangsek menembus barikade aparat Kepolisian. Akibatnyam aksi saling dorong dengan pihak keamanan pun tak terhindarkan. Namun, sesaat kemudian suasana kembali tenang seiring lantunan Shalawat yang dikumandangkan para santri dalam aksi tersebut.
Tak berselang lama, suasana kembali memanas. Mobil colt bak yang membawa sound system dan pengeras suara tiba-tiba berjalan perlahan mendorong massa dan barikade pengamanan aksi di depan pintu gerbang DPRD. Beruntung, situasi dapat segera dikendalikan dan suasana aksi kembali berjalan normal. Kemudian, mereka kembali melanjutkan orasi dan meminta Hermanto menemui mereka.
Setelah ditunggu cukup lama, Hermanto belum juga keluar menemui mereka, akhirnya Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi keluar untuk menemui mereka. Sayang, massa pun menolak mentah-mentah kehadiran Luthfi di tengah aksi mereka.
“Yang kami mau Hermanto keluar temui kami, bukan ketua DPRD,” ujar demonstran sambil terus meneriakkan yel-yel meminta Hetmanto keluar menemui mereka.
Beberapa saat kemudian, Hermanto pun keluar menemui demonstran. Di hadapan ribuan demonstran, dibawah terik matahari, Hermanto menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya beberapa waktu lalu. Tak cuma sekali, permohonan maaf Hermanto disampaikan hingga berulang kali. Hal itu, karena massa masih tidak terima dengan pernyataan Hermanto yang menyebut pesantren membangkang.
“Sekali lagi saya minta maaf atas pernyataan saya,” ujar Hermanto.
BACA JUGA: Gratiskan IMB Pesantren
Dia menjelaskan, tujuan pernyataannya menyebut pesantren tidak memiliki IMB dalam forum rapat gabungan, adalah untuk menggoalkan regulasi IMB bagi pesantren agar dipermudah. “Bahkan saya ingin agar IMB pesantren digratiskan. Nanti akan saya dorong agar digratiskan,” ucapnya.
Namun, permohonan maaf dan pernyataan Hermanto yang siap menggratiskan IMB pesantren belum membuat para santri puas. Mereka tetap ngotot meminta agar Hermanto ditajir (disanksi) seperti tradisi yang berlaku di kalangan pesantren. Bahkan mereka mendesak Ketua DPRD untuk memberi sanksi kepada politisi partai NasDem tersebut. (Islah)