BOCAH berusia dua tahun itu tampak terkulai lemah di pangkuan sang bunda, tidak seperti anak seusianya yang penuh keceriaan. Kondisi yang mengenaskan itu seperti diakui keluarganya akibat gizi buruk pada usia sekitar 9 bulan. Keterbatasan biaya untuk perawatan turut memperburuk kondisi gadis malang tersebut.
Berawal dari panas yang dialami Laudia hingga 40 derajat, saat itu usianya menginjak 9 bulan, dan sempat dirawat di rumah sakit, namun dikarenakan saat itu keluarganya tidak memiliki kepersetaan BPJS, dan terkendala biaya menyebabkan terhentinya perawatan tersebut.
Perjuangan kedua orang tua Laudia, Mardi dan Rini Supriyadi di tengah keterbatasan keuangan tidak lantas putus sampai di situ dan berdiam diri, dalam upaya kesembuhan buah hatinya, dan tetap berobat melalui dokter umum dan itu dirasakan tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Atas saran dokter dimana dia berobat. “Anak ini masih bertahan untuk hidup, seyogyanya orang tuanya harus berupaya semaksimal mungkin dan berani demi kesembuhan Laudia,” kata sang dokter, beberapa waktu lalu,
Hal itulah yang menguatkan tekad kedua orang tua bocah malang tersebut untuk terus berusaha demi kesembuhan anaknya, bermaksud melaporkan ke pihak desa berharap ada bantuan, mungkin jalan Tuhan memberikan kemudahan bagi keluarganya, pada saat itu ada petugas dari Kecamatan Mundu saat datang ke kantor desa setempat.
“Saya menceritakan semua keadaan Laudia dan kondisi keluarganya, dan pada akhirnya Laudia harus segera dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled, Alhamdullilah berkat Bapak Bupati pada saat itu (Sunjaya), pada saat datang ke kediamannya,” ujar Sri kepada Suara Cirebon, Selasa (21/07/2020).
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Salurkan Bantuan untuk Bocah 5 Tahun Penderita Kanker Ginjal
“Bahkan saat masih di RSUD Waled, Laudia pernah dibesuk oleh Wakil Gubernur Jawa Barat kala itu (Dede Yusuf), dan berharap kemudahan untuk pengurusan BPJS,” ungkapnya
Setelah lama penderitaan yang dialami Laudia, kini kedua orang tua memiliki secercah harapan untuk kesembuhan buah hatinya, kini berat badan 7 kg di usia dua tahun dan yang paling membahagiakan adalah Laudia sudah bisa tersenyum dan berinteraksi, serta sudah mau makan, meskipun belum seperti pada umumnya anak seusianya.
Dirinya berharap kepedulian dan perhatian Pemerintah Kabupaten Cirebon dan dinas terkait untuk membantu kebutuhan asupan gizi buat Laudia, pasalnya untuk memenuhi kebutuhan Laudia baik susu, maupun makanan penunjang lainnya yang tergolong mahal, dan itu harus terus dilakukan hingga kondisi dinyatakan sehat secara medis, harapnya.
Di Desa yang sama juga terdapat anak yang menderita lumpuh layu, yakni Fadli, seperti diakui oleh Kuwu Pamengkang, Kosasih. Menurut Kosasih saat meninjau kondisi warganya, bersama Camat Mundu, Anwar Sadat dan bidan desa setempat, menyampaikan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin membantu warganya, dengan tetap berkordinasi dengan pihak terkait.
BACA JUGA: Bocah Perempuan 10 Tahun Mengidap Penyakit Misterius
“Semoga Fadli maupun Laudia mendapatkan kesembuhan yang hakiki, dan kesehatan yang barokah, dan apa yang menjadi harapan keluarganya dapat terwujud,” pungkasnya. (Baim)