KOTA CIREBON, SC- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menggelar rapat bersama Gugus Tugas Kabupaten dan Kota Cirebon di Hotel Prima, Rabu (5/8/2020).
Dalam rapat tersebut, Kang Emil sapaan akrabnya, meminta gugus tugas di wilayah Cirebon untuk meningkatkan rasio pengetesan melalui uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR). “Pengetesan swab terus ditingkatkan untuk mengejar minimal satu persen dari jumlah penduduk,” kata Kang Emil.
Dia menjelaskan, pengetesan dengan pengujian PCR harus dilakukan kepada minimal 20 orang dari anggota keluarga terdekat atau kontak erat dalam satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu bertujuan agar pembuatan peta sebaran dan penanggulangan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa optimal.
“Nah, rasio (pengetesan 20 kontak erat) itu masih belum dilakukan. Dalam satu kasus hanya dua atau tiga (orang) yang dites keluarga terdekatnya, padahal menurut teorinya harus 20 (orang) minimal,” tutur Kang Emil.
Dia mengimbau, kepada warga Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) khususnya di Cirebon untuk menghindari perjalanan atau bepergian ke daerah dengan status zona merah. “Saat bepergian harus hati-hati, karena banyak kasus impor masuk ke Cirebon setelah perjalanan atau bepergian dari zona merah,” ungkapnya.
Walikota Cirebon, Nashrudin Azis dalam laporannya mengatakan, hingga hari Selasa (4/8/2020), jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cirebon berjumlah 37 orang, terdiri dari empat orang bergejala dan 33 orang tidak bergejala. Dari jumlah tersebut, sebanyak enam orang di antaranya melakukan isolasi di rumah sakit. Sementara 27 orang dinyatakan sembuh dan empat orang meninggal dunia.
Lebih lanjut Azis menjelaskan, rata-rata kasus terkonfirmasi adalah mereka yang saat dilakukan tes swab telah bepergian ke luar kota yang menjadi pusat penyebaran Covid-19. “Kami sengaja melakukan swab ini karena apabila kita lebih banyak melakukan swab maka kita akan mudah melakukan pemetaan persebarannya,” kata Azis.
BACA JUGA: Razia Masker di Jawa Barat Akan Ditingkatkan, Bagi Pelanggar Ada Denda Ada Sanksi
Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mengatakan, rata-rata kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang terjadi di daerahnya merupakan kasus impor.
“Kalau kita lihat orang yang terpapar (Covid-19) di Kabupaten Cirebon ini orang Cirebon yang domisilinya di Jakarta dan Tangerang. Mereka ditangani di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati,” katanya. (M Surya)