KABUPATEN CIRBEON, SC- Saat ini cuaca sudah memasuki musim kemarau. Berdasarkan hasil kajian dan prediksi BMKG, kekeringan tahun ini tidak akan separah tahun lalu. Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kumbang.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman menyampaikan, meski saat ini serangan angin kumbang belum muncul, namun masyarakat diminta tetap waspada. “Memang sekarang belum terasa. Tapi prediksi BMKG pada cuaca ekstrim kecepatan angin kumbang bisa mencapi 46 Km/jam. Tapi memang kami belum bisa memrediksi,” ungkap Eman, kemarin.
Eman menjelaskan, wilayah yang akan menjadi langganan serangan angin kumbang berada di seputar wilayah utara dan wilayah barat Cirebon sebagai wilayah yang dekat dengan pesisir pantai. Kedua wilayah tersebut, kata Eman, meliputi Kecamatan Susukan, Arjawinangun, Ciwaringin, Panguragan, Gunungjati, Pengenan, Mundu hingga Losari.
Dijelaskan Eman, angin kumbang memang perlu diwaspadai karena kekeringan tahun ini diprediksi tidak separah tahun lalu. Hal itu, lantaran Hari Tanpa Hujan (HTH) kemungkinan di bawah 60 hari. Artinya, sebelum 30 hari kemungkinan akan turun hujan sekali atau dua kali. Sedangkan pada tahun kemarin, dalam kurun waktu lebih dari tiga bulan, tidak turun hujan. Maka dengan turunnya hujan pada setiap bulannya, otomatis siaga kekeringan gugur dengan sendirinya.
“Tapi tahun ini masuk kategori sedang. Siaga kekeringannya ya mulai bulan ini, dan kemungkinan berakhir di bulan Oktober. Kita tetap siap siaga kekeringan,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Eman mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan MoU dengan PDAM Kabupaten Cirebon. Sekitar 6 kendaraan tangki air, satu di antaranya milik BPBD sudah disiapkan. Namun, Eman menengarai suplay air bersih tahun ini kemungkinan akan menurun.
BACA JUGA: Rumah Tua Ambruk Timpa Dua Remaja
Ia menambahkan, seperti tahun sebelumnya, BPBD mengantisipasi wilayah kekeringan di Kabupaten Cirebon di 20 kecamatan. Ke 20 kecamatan itu masing-masing Kecamatan Gebang, Greged, Gegesik, Gunungjati, Kaliwedi, Klangenan, Talun, Tengahtani, Suranenggala, Sedong, Panguragan, Beber, Mundu, Palimanan, Losari, Ciwaringin, Susukan, Karangwareng, Dukupuntang, Kapetakan, dan Kecamatan Gempol.
“Kami sudah stanby, tapi mudah-mudahan prediksi BMKG benar, dan tidak separah tahun lalu,” ungkapnya. Untuk diketahui, tahun lalu, BPBD sudah mendistribusikan sekitar 2 juta liter lebih air bersih pada wilayah yang terdampak kekeringan. (Islah)