KABUPATEN CIREBON, SC- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Cirebon meminta PT Cirebon Elektric Power (CEP)
untuk turut serta dalam pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19, khususnya dilingkungan perusahaannya sendiri.
Sebagai perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang memiliki ribuan pekerja, penyebaran Covid-19 harus bisa diantisipasi. Hal itu, karena ribuan pekerjanya tidak hanya berasal dari Kabupaten Cirebon, melainkan juga dari luar Kabupaten Cirebon hingga luar negeri.
Kepala Divisi Pelacakan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni, mengatakan, Pemkab Cirebon meminta agar pihak perusahaan segera melaksanakan swab test mandiri untuk karyawan dan pekerja dilingkungan proyek PLTU.
“Kami meminta kepada pihak PLTU untuk melakukan swab mandiri minimal 10 persen dari total pekerja. Swab mandiri berarti bukan swab yang anggarannya dari APBD. Ini sangat penting dalam meminimalisir dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Cirebon,” ujar Enny usai meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di lokasi proyek PLTU II di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Jumat (14/8/2020).
Selain untuk karyawan, kata Enny, pihaknya meminta PLTU melalui dana CSR-nya untuk melakukan swab test bagi masyarakat di sembilan Desa di Kecamatan Astanajapura. Ia meminta swab test mandiri untuk warga dilakukan minimal 1 persen dari total jumlah penduduk di Kecamatan Astanajapura. Menurut Enny, swab test mandiri perusahaan sebagai upaya membantu pemerintah dalam target capaian 22 ribu swab test dari jumlah penduduk Kabupaten Cirebon.
“Kedatangan tim monitoring dan evaluasi ini dalam pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang sudah diberlakukan, tentu atas perintah Pak Bupati. Ini untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di lingkungan perusahaan serta memberikan arahan dan edukasi bagi sejumlah perusahaan yang belum faham dalam penerapan AKB,” jelas Enny.
Enny menyampaikan, peran perusahaan swasta akan mampu meningkatkan percepatan penangan pandemi Covid-19 yang masih bersalangsung ini. Enny menilai, penerapan protokol kesehatan di kawasan proyek dan perkantoran PLTU Cirebon sendiri sudah bagus dan maksimal. “Targetnya ya tentu harus sesegera mungkin dilakukan oleh perusahaan. Karena memang untuk menangani pandemi ini butuh kerjasama semua pihak,” ungkapnya.
Sementara, Humas PT Cirebon Electric Power (CEP), Yuda Panjaitan, mengatakan, masukan dan arahan dari tim AKB Pemkab Cirebon akan dikoordinasikan diinternal perusahaan agar dapat segera direalisasikan. “Karena selain koordinasi di internal, tentunya elemen terkait di Pemerintahan harus dilibatkan, tentu yang dilibatkan adalah yang sudah ahli dibidangnya,” kata Yuda.
Menurut Yuda, sebelum tim AKB memantau langsung kelokasi, PT CEP sudah lebih dulu menerapkan protokol kesehatan dilingkungan perusahaannya. Bahkan, kata Yuda, PT CEP sudah berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. “Kami jamin para pekerja kami yang datang dari wilayah Ciayumajakuning bahkan dari luar negeri pun sudah dibekali hasil pemeriksaan kesehatan dari negaranya masing-masing ketika akan masuk ke kawasan perusahaan,” papar Yuda. Jumlah total karyawan dan pekerja di lingkup PT CEP PLTU Cirebon sebanyak 5.000 orang, termasuk pegawai dari luar negeri. (Islah)