DIDUGA memiliki gangguan jiwa, seorang perempuan yang kerap terlihat berada di sekitar komplek perkantoran Sumber diamankan Satpol PP Kabupaten Cirebon. Perempuan tersebut diamankan karena dianggap membahayakan warga yang ditemuinya.
Pantauan Suara Cirebon, proses penangkapan perempuan yang mengalami gangguan jiwa itu berjalan cukup lama. Mulanya, empat orang petugas Satpol PP berusaha membujuk dan mencoba berkomunikasi dengannya. Sayang, upaya tersebut sia-sia karena yang bersangkutan langsung memberontak dan marah-marah.
Tak kurang akal, petugas Satpol PP pun kembali membujuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) itu dengan memberinya makanan. Namun, lagi-lagi upaya tersebut tak membuahkan hasil. Bahkan, ODGJ tersebut kembali menunjukkan kebringasannya sembari membuang makanan dan meneriakkan caci maki ngelantur kepada petugas. Bukan hanya itu, petugas juga sempat dibuat mundur beberapa langkah oleh aksi beringasnya.
Tak patah arang, para petugas terus membujuk dan terus mengikuti arah ODGJ berjalan. Hingga akhirnya, tepat di depan Kantor Dinas Kelautan, usai ODGJ melempar tiang jaringan telepon dengan batu, empat petugas Satpol PP serentak menyergapnya dan langsung mengikatnya dengan tali rafia. ODGJ tersebut langsung dinaikkan ke mobil dan dibawa ke satu tempat yang jauh dari komplek perkantoran Sumber.
“Mau dibawa ke tempat yang jauh pokoknya,” kata petugas Satpol PP, Agus yang mengemudikan kendaraan tersebut saat menjawab pertanyaan awak media ini.
Sebelumnya, saat petugas Satpol PP sedang berupaya membujuk ODGJ, pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cirebon, Siti Fatimah, mendorong petugas Satpol PP agar segera mengamankan ODGJ tersebut. Menurutnya, ODGJ harus diamankan karena dinilai membahayakan masyarakat setempat. “Kebetulan saya lagi lewat di sini, mau rapat di kantor DPPKBP3A. Saya sendiri, tadi pas jalan kaki mau dilempar sama dia (ODGJ). Ini membahayakan,” ujar Siti Fatimah.
BACA JUGA: BUMDes Sindangkempeng Tanam 3.800 Pisang di Lahan 5 Hekatare
Saat menghadapi “serangan” mendadak itu, Fatimah mengaku masih bisa mengendalikan diri sehingga dia tetap tenang menghadapinya. “Gimana ya, antara takut dan tidak takut, karena saya juga dari Dinsos (kota) yang sering berhadapan dengan ODGJ,” kata Fatimah.
Selain dirinya, kata Fatimah, saat itu ia juga melihat anak kecil yang nyaris menjadi sasaran kebringasan ODGJ tersebut. Oleh karena itu, saat melihat Satpol PP mendekati ODGJ, dia berharap agar ODGJ bisa langsung diamankan. “Saya baru hari ini ke sini, tapi kata pedagang, itu setiap hari di sini. Ini membahayakan harus dibawa, nanti terserah pemda,” ucapnya. (Islah)