KABUPATEN CIREBON, SC- Wacana penataan kawasan Jalan Tuparev sudah digaungkan sejak lama. Namun, pada pelaksanaannya didapati beberapa kendala sehingga penataan kawasan tersebut belum terlaksana sampai saat ini.
Kasi Opsdal Satpol PP Kabupaten Cirebon, Edi Supriatno mengatakan, rencana penataan kawasan tersebut akan dilakukan dengan menata para PKL. Rencananya, Pemkab Cirebon akan membuat shelter untuk para pedagang tersebut mulai tahun depan. “Mungkin tahun depan untuk shelternya,” ujar Edi, Kamis (27/8/2020).
Ia menjelaskan, mulai bulan depan pihaknya akan menyosialisasikan rencana penataan dengan membangun shelter di kawasan tersebut kepada masyarakat. Namun, Edi mengaku belum mengetahui secara pasti titik lokasi rencana untuk pembangunannya. Guna memastikannya, Ia mengaku akan mengonfirmasikannya terlebih dahulu dengan pimpinannya. “Untuk titiknya akan kita dikonfirmasikan dulu,” kata Edi.
Sebelumnya, Kabid Tibumtranmas Satpol PP Kabupaten Cirebon, H Iman Sugiharto mengatakan, dalam upaya penataan kawasan tersebut pihaknya mendapat beberapa kendala. Salah satunya adalah pandemi Covid-19 yang menghantam banyak sektor, termasuk sektor perekonomian.
Iman menyampaikan, pihaknya juga sudah beberapa kali melakukan monitoring dan pengawasan ke lokasi. Karena pihaknya ingin agar kawasan tersebut benar-benar bebas PKL. “Intinya kita ingin kawasan itu bebas PKL, tapi nanti akan kita lakukan secara bertahap upaya penataannya,” kata Iman.
Dijelaskan Iman, dari hasil monitoring yang dilakukan pihaknya, yang terjadi saat ini para PKL kerap kucing-kucingan dengan petugas. Sehingga hal itu menyulitkan rencana penataan yang akan dilakukan. “Memang yang banyak itu malam hari, kalau siang sudah kita wanti-wanti agar tidak berjualan karena bisa membuat macet. Apalagi kawasan itu merupakan kawasan padat. Tapi kalau kita ke sana tidak ada, kalau tidak ke sana menjamur,” tukas Iman.
Oleh karena itu, pihaknya terlebih dahulu menggandeng dinas lainnya seperti Disperdagin, Dishub dan dinas terkait lainnya. Hal itu harus dilakukan, mengingat banyaknya kendaraan yang parkir di bahu dan trotoar, baik di siang hari maupun malam hari.
BACA JUGA: Belasan Warga Terjaring Razia Masker di Desa Gamel
“Sekarang kan sedang ada wabah Covid-19, kita tahu sektor ekonomi sangat terdampak. Jadi penataan tidak mungkin kita lakukan sekarang. Tapi kalau target nanti akhir tahun kita harus sudah mulai melakukan penataan,” paparnya.
Pantauan di lokasi, di sepanjang jalan tersebut sudah banyak terpasang rambu larangan bagi para PKL di beberapa titik. Namun, larangan berjualan di bahu dan di trotoar jalan dengan menggunakan rambu-rambu tersebut masih belum maksimal dipatuhi PKL. Sehingga, sampai saat ini kawasan yang berbatasan langsung dengan Kota Cirebon itu menjadi salah satu pusat PKL di Kabupaten Cirebon. (Islah)