KASUS terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon kembali bertambah. Penambahan kasus tersebut terjadi sejak Jumat (7/8/2020), jumlahnya mencapai 19 orang. Dari 19 kasus itu, di dalamnya terdapat kasus positif Covid-19 dari unsur masyarakat, kader posyandu, ASN di lingkungan Pemkab Cirebon termasuk pegawai Dinas Kesehatan dan puskesmas. Sehingga, total kasus positif Covid-19 hingga Minggu (9/8/2020) jumlahnya mencapai 97 kasus.
Kepala Divisi Pelacakan dan Penanggulangan Covid-19 Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, dalam konferensi pers di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ), Minggu (9/8/2020), menjelaskan, dari total 97 kasus tersebut, di dalamnya terdapat 1 kasus probable, 305 kasus suspek, dan 453 kontak.
“Untuk jumlah pemeriksaan PCR sampai saat ini sudah 9.125 dengan 45 di antaranya positif. Dan pemeriksaan rapid test sebanyak 2.542 sample, 5 di antaranya reaktif. Tapi memang gugus tugas komitmen untuk terus melakukan pengendalian secara komprehensif mulai dari upaya penemuan sampai pelayanan dan pemanatauan di masyarakat,” ujar Enny.
Menurut Enny, laju penambahan kasus di hari ke 44 di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) adalah 2,20. Dan angka positif rate-nya hanya 0,49 persen. Itu artinya, positif rate masih di bawah 1 persen dari maksimal 5 persen.
“Sejak memasuki fase AKB kami dari tim GTPP sudah memahami bahwa AKB bukan berarti tidak ada kasus. Justru kami sudah memperhitungkan bahwa pada pelaksanaan AKB ada risiko peningkatan kasus. Karena terkait dengan pemahaman AKB, bahwa seolah-olah bebas dan sebagian masyarakat termasuk kita, sudah longgar dan abai untuk patuh pada protokol kesehatan,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Enny, melihat kejadian kasus kluster Plered sebelumnya yang direspon cepat oleh GTPP dengan munculnya kasus ke 42 dan menemukan 16 kasus hasil tracingnya. Dalam waktu satu pekan, tim GTPP melakukan tracing kontak hingga 522 orang.
“Seperti yang Pak Gubernur sampaikan bahwa satu kasus harus lebih dari 20 untuk pemeriksaan kontak eratnya. Kami sudah lebih dari 20 orang. Karena dari 16 kasus yang Plered kita melakukan pemeriksaan 522 orang,” papar Enny.
BACA JUGA: Bertambah 19 Kasus, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Sedong Di-Lockdown
Dia menjelaskan, mulanya tim GTPP menemukan satu kasus positif Covid-19 di Dinkes. Setelah dilakukan tracing, tim kembali menemukan 4 kasus positif di Dinkes, 1 kasus di BKAD dan 6 kasus di puskesmas, yakni Puskesmas Sindanglaut, Sedong dan Puskesmas Tegalgubug. Menurut Enny, sebagai OPD yang memberikan pelayanan, potensi transmisi di Dinkes sangat terbuka, baik dari pengunjung yang mengurus Jamkesmas ataupun karyawan puskesmas yang melakukan kegiatan administasri.
“Tapi yang jelas, penularan di puskesmas itu bukan karena ada pertemuan, karena kita sudah secara online untuk laporan-laporan, baik itu melalui WA maupun email untuk laporan keuangan. Kemudian relaxasi yang mulai longgar sehingga aktivitas sebagian berjalan. Namun kami memastikan bahwa tidak ada pertemuan dan kami akui masih ada interaksi secara personal,” terangnya. (Islah)