Pihak Keraton Kasepuhan Bersikeras akan Lakukan Jumenengan
KEGADUHAN di internal Keraton Kasepuhan belum juga reda, bahkan, semakin memanas. Pada Jumat (14/8/2020) lalu sekelompok orang dari Santana Kesultanan Cirebon mendatangi Keraton Kasepuhan Cirebon, namun kedatangan mereka tidak diinginkan oleh beberapa massa yang sudah bersiap di dalam area Keraton Kasepuhan Cirebon.
Adanya penolakan tersebut, disebabkan kelompok Santana Kesultanan Cirebon melakukan deklarasi menolak Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin diangkat menjadi Sultan Sepuh XV penerus Sultan Sepuh XIV Arif Natadiningrat (alm) sebagai ayahanda PRA Luqman.
Santana Kesultanan Cirebon yang dipimpin Pangeran Kuda Putih Raden Heru Rusyamsi Arja Nataredja, bermula sebelum terjadi aksi dorong, kelempok tersebut berkumpul di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, mereka berembuk sesaat bersama beberapa ulama untuk melangsungkan deklarasi pemakzulan PRA Luqman Zulkaedin.
Diakuinya, pihaknya sudah berupaya untuk komunikasi dengan putra mahkota PRA Luqman Zulkaedin, bahkan, sudah tiga kali melayangkan surat, namun tidak ada respon dari pihak keraton.
Sesudah berembuk di Masjid Sang Cipta Rasa, puluhan orang dari Santana Kesultanan Cirebon bergerak menuju pintu masuk Keraton Kasepuhan Cirebon untuk mendeklarasikan pemakzulan atau penolakan diangkatnya PRA Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV.
Selain itu, mereka juga sudah bermaksud untuk meluruskan trah Keraton Kasepuhan Cirebon, yang sudah melenceng pasca Sultan Sepuh V Sultan Matangaji wafat.
Saat mereka sudah di depan pintu gerbang, tampak sekelompok massa sudah bersiap di dalam area Keraton Kasepuhan Cirebon, untuk menghadang dan mendesak mundur Santana Kesultanan Cirebon.
Pantauan Suara Cirebon, massa yang menolak kedatangan Santana Kesultanan Cirebon itu, beberapa dari mereka ada yang menggunakan berseragam ormas tertentu, selebihnya mengenakan pakaian biasa, bahkan, dari sekelompok massa tersebut tidak ada satu pun yang mengenakan pakaian adat keratin.
Untungnya, kedua kelompok massa terhalang oleh pagar dan barikade kepolisian yang memang sudah bersiaga ketat di area keraton.
“Semuanya bisa menyaksikan, bahwa kami dengan para sesepuh hadir berniat baik untuk silaturahim ke sana, ternyata mendapatkan responnya kurang baik,” kata Raden Heru, kemarin.
BACA JUGA: Putra Mahkota Keraton Kasepuhan Meradang
Heru menuding sekolompok yang menghadang pihaknya dari dalam area keraton adalah orang-orang bayaran semua, yang siap membackup pihak keraton.
“Kalau semua yang lihat di sana apakah ada orang keraton, saya yakin mereka tadi itu orang bayaran semua, mereka menggunakan kekuatan ormas,” tuturnya.
Bahkan, pihaknya mendapatkan informasi, sekelompok massa yang berada di dalam keraton, sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu meminum minuman keras (miras).
“Apa yang terjadi dengan keraton kami dan mereka yang di sana sampai segitukah keraton yang kita cintai dinodai dan dikotori seperti itu,” ungkapnya.
Atas insiden tersebut, Raden Heru sangat yakin terhadap tujuan dan pendiriannya, bahwa sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon perlu diluruskan. “Saya berpesan tolong jangan lanjutkan ataupun jangan dimuluskan penobatan Luqman menjadi Sultan Sepuh,” tegas dia.
Terkait adanya keributan tersebut, secara terpisah dari pihak Keraton Kasepuhan Cirebon angkat bicara. Pihak Keraton Kasepuhan Cirebon sengaja melarang masuk keluarga Santana Kesultanan Cirebon, karena memiliki maksud lain di antaranya yaitu menurunkan PR Luqman Zulkaedin, yang akan menjadi pewaris takhta, dari ayahandanya Almarhum PRA Arief Natadiningrat.
Hal itu diungkapkan Keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Chaidir Susilaningrat kepada Suara Cirebon Sabtu, (15/8/2020). Pihaknya menegaskan jika hanya aksi silaturahmi akbar saja, pihak keraton pasti akan menerimanya dengan pintu terbuka.
“Kemudian terkait ada massa dari luar itu mereka datang dengan sendirinya, bukan dari kami. Pihak keraton kasepuhan yang mengundang atau menyuruh mereka untuk berpihak kepada kami,” tegasnya.
BACA JUGA: Raden Raharjo Diikrar Jadi Pengganti Sultan Keraton Kasepuhan
Pihaknya menambahkan, ke depannya pihak Keraton Kasepuhan akan fokus pada jumenengan Sultan Sepuh selanjutnya yaitu ke XV, kepada putra mahkota PR Luqman Zulkaedin.
“Proses Jumenengan akan tetap kami lakukan, bahkan akan kami perketat penjagaannya, jika muncul kembali keributan,” tuturnya. (M. Surya)