KOTA CIREBON, SC- Dalam beberapa waktu terakhir Kota Cirebon mengalami peningkatan kasus Covid-19 dari total 5 kecamatan yang ada di Kota Cirebon, beberapa di antaranya masuk dalam katagori zona merah, salah satunya Kecamatan Harjamukti.
Camat Harjamukti, Raden Yuki Maulana Hidayat, mengatakan dari 12 kasus yang terkonfirmasi rata-rata yang berkerja di lingkungan pemerintahan dan beberapa profesi yang mengharuskan bepergian keluar kota.
“Hasil evaluasi kita dengan Puskesmas bahwa yang merah-merah itu kebanyakan orang dinas dan beberapa profesi yang mengharuskan pergi ke luar kota. Karena memang kemarin masuk ke era AKB, mungkin mereka merasa sudah bebas jalan dan tidak memperhatikan protokol kesehatan, akhirnya tertular,” ungkapnya, Selasa (8/9/2020).
Yuki menunturkan, pihaknya sudah melakukan sosialiasi tentang bahayanya Covid-19 dan pentingya menggunakan masker saat bepergian atau keluar rumah. Yuki juga sudah menjadwalkan setiap kelurahan untuk melakukan sosialiasi, yaitu di hari Senin – Jumat. Di setiap hari Senin sampai Kamis ada 2 RW yang akan disambangi oleh kelurahan serta elemen-elemen yang terkait seperti Babinsa, Babinkamtibmas, Puskesmas, dan juga tokoh masyarakat, sedangkan untuk hari Jumat akan menyosialiasikanya ke masjid-masjid.
Kelurahan Sunyaragi
Sementara itu, Lurah Sunyaragi, H. Rustim menyampaikan bahwa saat ini jumlah korban Covid-19 yang terdaftar dari bulan Maret bertambah satu orang dengan terkonfirmasinya Sekretaris Daerah (Sekda) kota Cirebon, Drs H. Agus Mulyadi M.Si yang berumah dinas di Sunyaragi dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat kemarin.
Dengan itu jumlah korban Covid-19 di Kelurahan Sunyaragi sudah tercatat menjadi 3 orang, yang sebelumnya 2 korban lainnya dinyatakan positif Covid-19 pada bulan Juli kemarin, dan sempat dirawat di RS Pertamina Cirebon. Saat ini keduanya telah dinyatakan sembuh. Menurut pengakuan Rustim bahwa keduanya tertular setelah berpergian ke luar kota yakni, Bogor dan Jakarta.
BACA JUGA: Giliran Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Cirebon Di-swab
Dalam menangani penyebaran virus Covid-19 di Kelurahan Sunyaragi ini Rustim menyatakan telah membentuk tim Gugus Tugas Covid-19 Kelurahan, dengan dia sendiri sebagai ketua dan terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas, kepala Puskesmas, ketua RT, ketua LPM, dan kader-kadernya.
Dia menjelaskan, tim ini sudah dibentuk sejak awal munculnya pasien Covid-19 pertama di Indonesia, sekitar bulan Maret. “Tim ini mengadakan kordinasi setiap minggu yang membahas mengenai langkah-langkah penanganan Covid-19 yang saat ini dirasa sudah semakin merajalela,” ujar Rustim. (Abrin/Rivan)