KABUPATEN CIREBON, SC- Meningkatnya angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon yang cukup signifikan, membuat pihak dinas kesehatan (Dinkes) memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang sedang dilaksanakan.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana mengatakan, penghentian kegiatan tersebut, sesuai dengan surat yang diberikan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten tentang pengehentian sementara segala bentuk kegiatan di sekolah. Hal itu, seiring terus meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
Ia mengatakan, penghentian kegiatan BIAS untuk sementara waktu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Nanang menyebutkan, program BIAS sudah mulai dilaksanakan sejak bulan Agustus kemarin, dimana pelaksanaannya sudah mencapai 34 persen.
“Kita hentikan sementara sampai situasi memungkinkan,” ujar Nanang.
BACA JUGA: Perubahan Status Lembaga Semakin Dekat, Sumanta: IAIN Cirebon Siap Menjadi UIN
Dalam program tersebut, kata Nanang, Dinkes sendiri menargetkan pelaksanaan kegiatan hingga 98 persen dari total sasaran siswa kelas dua dan kelas satu Sekolah Dasar (SD). Jumlah total siswa SD di Kabupaten Cirebon yang menjalani BIAS sekira 37 ribu siswa dari 1068 SD yang menjadi target program BIAS.
Sebelumnya, BIAS mulai dilaksanakan di beberapa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cirebon. Salah satu SD yang melaksanakan program BIAS adalah SDN I Prajawinangun Kulon, Kecamatan Kaliwedi, Kamis (3/9/2020) lalu.
Kepala SDN I Prajawinangun Kulon, Ani menjelaskan, imunisasi yang dilakukan di masa pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan menggunakan sif. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerumunan yang dikhawatirkan bisa menimbulkan penularan Covid-19.
“Ini untuk kelas satu, ada 45 anak. Dalam imunisasi ini kita memperhatikan protokol kesehatan yang diutamakan,” kata Ani.
Meski dilakukan secara bergilir, kata Ani, namun sesuai jadwal dari pihak Puskesmas, imunisasi harus bisa selesai dalam satu hari.
“Sudah ada jadwal dari Puskesmasnya. Tapi untuk kelas dua (imunisasi) nanti bulan November,” ujarnya.
BACA JUGA: Kantor Bupati Tutup, Empat Pelayanan Tetap Buka
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, menyampaikan, program BIAS sudah dimulai sejak bulan Agustus kemarin. Namun, kata Nanang, BIAS tidak dilakukan serentak di setiap SD, melainkan hanya SD yang sudah masuk zona hijau atau biru saja.
“Kalau sekolah berada di zona merah kita tangguhkan dulu sampai menjadi zona hijau atau biru,” ujar Nanang.
Dijelaskan Nanang, pada BIAS kali ini pihaknya tidak melihat persentase capaian. Tapi yang lebih ditekankan adalah protokol kesehatannya.
“Contoh, sebelum BIAS guru dan vaksinator kita lakukan swab. Apabila negatif bisa langsung dilakukan BIAS kepada anak sekolah,” kata Nanang.
Meski demikian, pihaknya menargetkan pelaksanaan BIAS bisa mencapai seratus persen dari jumlah total siswa SD kelas satu dan dua sebanyak 232 ribu.
BACA JUGA: Lockdown Berlanjut, Tiga Pintu Masuk Kompleks Pemkab Cirebon Ditutup
“Nanti pada bulan november kelas satu, dua dan lima. Imunisasinya kelas satu itu TD, kalau kelas dua DT-nya yang paling banyak dosisnya,” ungkapnya. (Islah)