KABUPATEN CIREBON, SC- Sektor pariwisata diprediksi mulai menggeliat kembali pada awal tahun 2021. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Nana Mulyana, mengatakan, saat ini aktivitas hotel, baik hotel berbintang maupun hotel melati sudah kembali berjalan. Hotel-hotel tersebut sudah mulai menerima kunjungan wisatawan dari luar daerah.
Nana menyebut, saat ini “nafas” sejumlah hotel di Kabupaten Cirebon sudah mulai terlihat. “Nafasnya sudah mulai terlihat, wisatawan dari luar juga sudah ada yang datang,” kata Nana disela kegiatannya, kemarin (13/10/2020). Menurutnya, di akhir tahun 2020 ini Pemerintah Daerah (Pemda) juga bakal menggelar festival destinasi wisata secara virtual. Rencana kegiatan tersebut, merupakan upaya mengenalkan sejumlah potensi wisata yang ada di Kabupaten Cirebon.
Meskipun festival destinasi tersebut dilakukan secara virtual, kata Nana, namun pemerintah optimis bisa menjemput wisatawan, baik domestik atau pun mancanegara. Sehingga, diharapkan capaian target jumlah wisatawan tahun depan bisa tercapai. “Mudah-mudahan tahun depan bisa mencapai target jumlah wisatawan untuk mendongkrak perekonomian,” kata Nana.
Menurut Nana, sebelumnya Pemda sudah menargetkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon sebanyak 2 juta orang. Namun, sampai sekarang target tersebut tidak tercapai. Jumlah wisatawan yang masuk hanya sekira 500 ribu lebih. Ia menjelaskan, Kabupaten Cirebon sendiri mempunyai tiga sektor wisata unggulan.
Ketiga sektor wisata itu yakni, wisata ziarah di Kecamatan Gunungjati, wisata kuliner di Kecamatan Plered dan sekitarnya, serta wisata batik di Kawasan Batik Trusmi, Kecamatan Weru. Selain itu, ada beberapa destinasi wisata yang saat ini sedang dikenalkan oleh pemerintah, yaitu wisata Batu Lawang, wisata alam Pantai Losari, wisata kampung seni Gegesik, wisata Jamblang dan Siti Winangun, dan industri rotan di Tegalwangi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Taufik, mengatakan, pihaknya memiliki tiga langkah atau fase sebagai terobosan pariwisata di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan dengan kolaborasi Pentahelix. “Terobosan di masa pandemi, selain ada tanggap darurat, emergency kesehatan, kami juga punya target Juni sampai Desember ini pemulihan pariwisata. Kemudian di Januari (2021) akan coba melakukan normalisasi,” kata Dedi dalam zoom metting dengan seluruh dinas dibawah naungganya se Jawa Barat.
Menurut Dedi, Pemda Provinsi Jabar juga berkomitmen menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jabar. Beberapa langkah di antaranya dengan membentuk Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar, membangun Creative Center di kabupaten/kota se-Jabar, serta mengembangkan destinasi pariwisata Tipe 1 dan destinasi wisata Tipe 2. (Islah)