KABUPATEN CIREBON, SC- Dalam memaksimalkan anggaran yang diterima, Kuwu Buntet Edi Suhaedi terus menggalakan Pemerintahan Desa (Pemdes) yang pro rakyat, dengan mengedepankan keterbukaan dan transparansi dalam kepemimpinannya.
Menurut Edi Suhaedi saat ini pemerintah pusat maupun daerah mengucurkan anggaran yang nilainya cukup besar, dengan anggaran yang ada tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi keberlangsungan Pemdes dalam membangun infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah pengalokasian Dana Desa untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, lanjut Edi, dalam menjalankan roda pemerintahan desa, setiap pembangunan maupun kegiatan yang ada, terus dikembangkan dengan konsep keterbukaan informasi publik yang mengutamakan kepentingan masyarakat, salah satunya dengan bermusyawarah dengan semua pihak.
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan sistem kerja perangkat dalam memberikan pelayanan terhadap warga, khususnya, bagi kalangan masyarakat yang secara ekonomi masih di bawah standar, dalam hal ini kami mengupayakan mengalokasikan anggaran yang sifatnya bantuan sosial, sasaran utama kami adalah masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan, dan oleh sebab itu, dalam penyaluran bantuan yang berdasarkan Musdes, pembagiannya pun dilakukan secara bergiliran, diharapkan dengan adanya pola tersebut, semua masyarakat Buntet secara keseluruhan akan menerima Bansos secara merata” ujar Edi kepada Suara Cirebon, Selasa (20/10/20).
BACA JUGA: Edi Suhaedi Lantik 12 Perangkat Desa Buntet
Dalam pelaksanaannya pihaknya tetap mengedepankan keterbukaan informasi publik yang merupakan tugas pihaknya dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, selain itu menekankan kepada seluruh aparatur desa untuk menanamkan kedisiplinan dan etos kerja yang maksimal, diharapkan perkembangan Desa Buntet akan semakin baik.
“Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan peran serta dan dukungan serta kerja sama dari semua unsur yang ada di desa, baik itu lembaga desa, maupun masyarakat di dalamnya,” pungkas Edi. (Baim)