KABUPATEN CIREBON, SC- Keberadaan makam kuno di Blok Kademangan, Desa Kertasari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon menggegerkan warga setempat. Makam tersebut mulai terungkap dalam dua minggu terakhir ini setelah warga setempat penasaran dengan kondisi batu bata dan batu nisan yang berukuran sangat besar. Diduga, makam kuno tersebut sudah berusia sekitar 500 tahun.
Kabar ditemukannya makam kuno itu seketika langsung tersebar ke masyarakat. Sehingga, setiap harinya tempat tersebut mulai ramai dikunjungi msyarakat yang ingin melihat langsung. Menurut warga RT 16, RW 4 desa setempat yang menemukan makam tersebut, Soleh, awalnya ia hanya menemukan dua makam dilokasi tersebut. Saat ditemukan, ia mengaku aneh karena panjang dua makam itu mencapai 3 meter.
Selain itu, Soleh juga penasaran dengan ukuran batubata makam yang berukuran sangat besar, yakni 20X40 centi meter. Ia menduga, ukuran batubata sebesar itu merupakan batubata cetakan zaman dahulu saat masih zaman kerajaan. Kemudian, kata Soleh, ia menceritakan temuannya itu kepada pimpinan Komunitas Susah Senang Bareng-bareng (Kosusereng). Menurutnya, Kosusereng sendiri merupakan kumpulan warga yang aktivitasnya terkait dengan kegiatan ritual keagamaan.
Kepada Suara Cirebon, ketua Kosusereng, H Irwan, membenarkan adanya temuan dari anggota komunitasnya itu. Setelah melihat langsung ke lokasi, komunitas Kosusereng bersama warga setempat mulai membersihkan tumpukan sampah daun bambu dan tumbuhan liar lainnya. Dari hasil “Babad alas” itu, akhirnya sebanyak 20 makam serupa berhasil ditemukan lagi dilokasi yang sama.
Irwan memprediksi masih banyak makam kuno lainnya dilokasi tersebut yang masih tersembunyi. Dari 22 makam yang sudah ditemukan, ia memperkirakan masih ada 11 makam yang sama. Sehingga, jumlah totalnya bisa mencapai 33 makam kuno. “Melihat ukuran batu batanya saja, juru kuncen Kalijaga juga geleng-geleng kepala karena ukurannya sangat besar. Makam kuno yang ada di Cirebon saja ukuran batu batanya hanya 30X15 cm, tapi ini sampai 20X40 cm,” ujar Irwan.
Menurut Irwan, pihaknya bersama warga setempat akan terus berusahan mencari sisa makam kuno dengan melakukan pembersihan tumbuhan liarnya. Kedepan, Irwan mengaku akan merawat tempat tersebut karena dimungkinkan memiliki sejarah penting bagi masyarakat Kabupaten Cirebon. Meski demikian, pihaknya juga ingin agar pihak terkait dan Pemda Kabupaten Cirebon menelusuri jejak keberadaan makam tersebut. “Rencanaya besok (hari ini) mau kita laporkan ke Disbudparpora,” papar Irwan.
Sementara, Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon, H Hartono, mengaku sudah mendengar adanya temuan tersebut. Ia mengaku sudah langsung mendapat laporannya dari Camat Weru. “Tadi (kemarin) kita sudah dapat laporan dari Pak Camat. Nanti kita akan mendatangkan ahli sejarah kesitu,” singkatnya. (Islah)