Ketua Forum PAC PKB Kabupaten Cirebon: Kader yang Tak Sejalan Diamputasi
KABUPATEN CIREBON, SC– Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi dinilai telah melakukan tindakan yang menyebabkan kefakuman pengurus. Selama kepemimpinan Luthfi, kader PK merasa”dikebiri” dan “dimumikan”.
Ketua Forum Pimpinan Anak Cabang (PAC) PKB Kabupaten Cirebon, H Athoillah mengaku, prihatin atas kondisi tersebut. Terlebih, selama kepemimpinan Luthfi, juga terjadi kefakuman pengurus PKB. Pasalnya, selama lima tahun memimpin PKB, belum pernah ada musyawarah kerja pengurus dan mengoptimalkan kinerja pengurus.
“Secara AD/ART Luthfi sudah melanggar selama lima tahun kepemimpinanya di PKB. Setelah kami ‘dikebiri’, kami juga ‘dimumikan’ oleh Luthfi,” kata H Ato panggilan akrab Athoillah kepada Suara Cirebon, Selasa (3/11/2020).
Sebagai warga PKB, pihaknya sangat menyayangkan sikap Luthfi yang selama ini menutup diri. Bahkan, lanjut Ato, sampai Luthfi menjadi Ketua DPRD Kabupaten Cirebon pun, warga PKB belum merasakan manfaatnya.
“Saya sebagai Ketua Forum PAC PKB pada tahun 2018 dengan 33 PAC pernah melakukan gerakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Luthfi,” tegas dia.
Ia menjelaskan, gerakan mosi tidak percaya yang dilakukan sejumlah PAC tersebut tidak ada unsur tendensius maupun yang menumpangi. Menurutnya, gerakan tersebut murni atas dasar keperihatinan terhadap kondisi PKB yang tidak jelas. Meski secara the jure dirinya sudah dipecat sepihak oleh Luthfi, namun ia mengaku perjuangan itu belum selesai. Ia masih berharap PKB bisa segera diselamatkan.
“Kami tegaskan, gerakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Luthfi tetap berjalan sesuai cita-cita bersama, PKB harus dekat dengan NU, ulama, kiai dan seluruh masyarakat nahdliyin,” kata Ato.
Menurutnya, 33 PAC tersebut memang pendukung setia yang memenangkan Luthfi pada Muscab PKB pada tahun 2015 silam. Namun, dalam perjalanannya semua pengurus yang dianggap tidak sejalan “diamputasi” dan “dimumikan”.
Ia berharap, setelah SK Luthfi habis per 31 Juli 2020 lalu, Luthfi tidak lagi mencalonkan. Karena semua kader PKB sudah merasa kecewa atas kepimimpinan Luthfi di DPC PKB Kabupaten Cirebon.
Sedangkan terkait kandidat yang mau maju di Muscab PKB Kabupaten Cirebon 2020 ini, 33 PAC berharap calon yang akan maju benar-benar orang yang punya darah NU. Karena, baik secara historis maupun secara ideologis, PKB harus selaras dengan NU dan bukan malah sebaliknya.
“Partai kita ini milik NU, jadi harus bisa dekat dan bisa takzim kepada NU, bukan menjauh dan jauh dari para kiai dan pengurus NU,” paparnya.
BACA JUGA: DPC PKB Kabupaten Cirebon Gelar Nusantara Bershalawat
Hal senada disampaikan Pengurus PAC Kecamatan Babakan, Mahfudzin. Menurutnya, PKB sebagai partai pemenang di Kabupaten Cirebon harusnya bisa optimal melayani umat, bukan sekadar menunjukkan kebanggan semata. Sampai saat ini, ia mengaku belum pernah merasakan aksi nyata Luthfi.
“Harapan besar setelah Muscab 2020 sekarang, siapapun ketuanya harus benar-benar bisa mengurus partai dan segera membenahi kefakuman kepengurusan yang selama ini terjadi,” kata Mahfudzin.
Kurang Komunikasi
Menyikapi kritikan para kader PKB Kabupaten Cirebon terhadap kepemimpinan Luthfi yang membuat tidak kondusifnya internal partai hingga muncul kesan terkotak-kotak, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Luthfi Andalusi pun angkat bicara. Menurut Luthfi, selama kepemimpinan Mohammad Luthfi tidak ada gejolak atau apapun yang membuat suasana partai tidak kondusif. DPC PKB Kabupaten Cirebon, menurut Luthfi Andalusi, baik-baik saja. Adanya riak-riak dari Forum PAC PKB, hanya menginginkan agar Muscab PKB segera digelar.
“Yang saya pahami, di internal DPC biasa-biasa saja. Sebenarnya para DPAC itu menginginkan segera Muscab saja. Tapi itu kan kewenangannya ada di DPP,” kata Luthfi Andalusi, Selasa (3/11/2020).
Ia menjelaskan, Muscab PKB Kabupaten Cirebon memang seharusnya digelar tahun ini. Namun, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, maka pelaksanaannya masih ditangguhkan.
“Informasinya akan digelar Februari 2021, tapi itu pun masih belum final,” ujarnya.
Meski pelaksanaan Muscab masih belum jelas, menurutnya, saat ini sudah ada beberapa kader PKB yang berniat mencalonkan menjadi Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon. Di antaranya Nurjaya, Waswin, Mohamad Luthfi dan beberapa nama lain yang belum berani muncul.
“Tapi nanti di Muscab banyak kader kita yang akan nongol,” papar Luthfi Andalusi.
Menanggapi kritikan pedas dari sejumlah kader PKB dan beberapa pengurus PAC PKB yang menyebut Mohammad Luthfi gagal memimpin PKB Kabupaten Cirebon dan gagal memanajemen partai hingga muncul gerakan mosi tidak percaya dari 33 PAC, Luthfi Andalusi justru mempertanyakan hal yang mendasarinya.
“(Gagal) itu di dalam soal apa ya? Kalau yang saya tahu, selama jadi kader PKB dari tahun 1999, setiap kepemimpinan DPC ada unsur kekurangan dan kelebihannya. Begitu juga Mohamad Luthfi, yang saya pahami kekurangannya hanya komunikasi saja,” jelas Luthfi.
Jika dibandingkan dengan ketua-ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon sebelumnya, kata dia, memang cara komunikasi Mohammad Luthfi kalah. Tapi kalau soal manajemen organisasi atau partainya, ia menilai Mohammad Luthfi cukup bagus dan tidak ada masalah. Bahkan, dalam kepemimpinan Mohamad Luthfi ini, rapat-rapat partai sering dilakukan.
“Cuma kan memang tidak melibatkan seluruhnya, seperti rapat unsur pimpinan DPC PKB ya sering, beberapa kali. Terus rapat dengan DPAC ya pernah dilakukan beberapa kali,” tukasnya.
BACA JUGA: DPC PKB Bagi Ribuan Masker dan Paket Sembako
Begitupun dengan kritik pedas yang menyebut DPC PKB hanya dikuasai orang-orang terdekat Mohammad Luthfi dan internal partai tidak kondusif, ia pun secara tegas membantahnya.
“Tetap solid dan tidak terkotak-kotak. Kalau ada orang lain yang menyatakan begitu, ya saya enggak paham, dasarnya apa?” tanya Luthfi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi enggan menanggapinya, sama seperti sebelum-sebelumnya. Begitu juga saat ditemui usai menerima audiensi salah satu LSM di DPRD Kabupaten Cirebon, Luthfi enggan menanggapi pertanyaan awak media mengenai kritikan-kritikan pedas dari para kader PKB.
“Saya no comment dulu lah,” singkatnya. (Islah)