KABUPATEN CIREBON, SC- Aksi pose warga Desa Buyut, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon memancing di jalan desa setempat yang rusak parah, virak di media sosial (medsos).
Aksi pose memancing di kubangan Jalan Ki Gede Mayung yang rusak itu, dilakukan warga sebagai bentuk protes atas kondisi jalan yang tak kunjung mendapat perbaikan.
Foto tersebut viral (tersebar luas) di grup facebook dan dibagikan ulang di grup percakapan WhatsApp. Mulanya, foto tersebut diunggah oleh akun Facebook Ito Rakitic di grup Komunitas Orang Cirebon. Unggahan Ito Rakitic itu menampilkan empat foto pemuda yang sedang memancing di kubangan jalan tersebut. Setelah itu, lebih dari 40 warganet lainnya ikut membagikan ulang unggahan Ito Rakitic.
Pemilik akun Ito Rakitic, Arfito mengatakan, jalan yang ia potret itu sudah rusak sekitar satu tahun. Ia mengaku kerap memprotes kondisi jalan Ki Gede Mayung yang rusak itu.
“Makanya saya pakai cara itu (pose mancing di kubangan jalan ) agar (Pemkab) peka. Saya berharap pemerintah bisa segera memperbaiki jalan itu,” kata Arfito, saat dihubungi, Selasa (3/11/2020).
Sementara itu, Kuwu Desa Buyut, Wandi mengatakan, pihaknya pernah menyampaikan aspirasi warganya itu ke Pemkab Cirebon agar jalan tersebut segera diperbaiki. Terlebih, jalan rusak tersebut memang kerap memakan korban akibat kecelakaan.
“Apalagi kalau habis hujan lubang jalan itu tidak terlihat karena digenangi air. Pengendara motor juga sering jatuh karena kubangan itu,” kata Wandi.
Menurutnya, rusaknya jalan tersebut sudah terjadi lebih dari satu tahun. Untuk perbaikannya, menjadi kewenangan Pemda Kabupaten Cirebon. Menurutnya, perbaikan yang pernah dilakukan Pemda hanya berupa pengurukan saja.
“Setahunan lebih lah sudah begitu. Memang pernah ada pengurugan, tapi kalau perbaikan secara full belum,” kata Wandi, seraya berharap jalan tersebut segera diperbaiki.
BACA JUGA: Lubang Jalan di Ciwaringin Telan Korban
Menanggapi hal itu, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengakui anggaran untuk perbaikan jalan tahun ini sangat minim. Pasalnya, 68 persen anggarannya terpangkas untuk penanganan Covid-19. Sehingga, untuk melakukan perbaikan itu pihaknya akan memprioritaskan jalan dengan kerusakan yang masuk kategori berat saja.
“Karena anggarannya terpangkas untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 itu,” kata Bupati. (Islah)