KABUPATEN CIREBON, SC- Kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang kembali membuka kedatangan warga negara lain untuk melaksanakan ibadah umrah, disambut positif pihak Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon. Meski telah dibuka kembali namun jumlah Jemaah tetap dibatasi dan diwajibakan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Hal itu dikemukakan Kasi PHU Kemenag Kabupaten Cirebon, Khidir saat ditemui Suara Cirebon, Kamis (5/11/2020).
Khidir mengatakan, pada awal bulan November sudah ada kebijakan dari pemerintah Arab Saudi terkait dibukanya kembali ibadah umrah untuk jamaah Indonesia. Menurutnya, yang menjadi prioritas jamaah umrah untuk pergi ke Tanah Suci di bulan November ini yaitu jamaah umrah yang sudah daftar di bulan Februari lalu.
“Di awal November, memang sudah ada kebijakan dari pemerintah Arab Saudi untuk penyelenggaraan umroh, tapi yang diutamakan yaitu jamaah tertunda pada bulan Februari lalu, sebelum adanya pandemi,” kata Khidir.
Namun, lanjut Khidir, jamaah yang akan pergi ke Tanah Suci belum bisa dipastikan jumlahnya. Pasalnya, yang mengelola saat ini langsung oleh para pihak travelnya. Khidir hanya memberikan rekomendasi dan izin kepada para calon jamaah umrah.
“Hanya beberapa jamaah, di awal November kami belum bisa memberikan jumlah angkanya, Kasi PHU hanya sebatas memberikan pelayanan bagi calon jamaah umrah untuk membuat rekomendasi terkait pembuat pasfor, supaya administrasi tertata, selebihnya pihak travel yang mengelola, dan dipastikan travel yang didata adalah sudah mendapatkan izin,” ujarnya.
Namun, lanjut Khidir, untuk kuota calon jamaah umrah dari Indonesia dibatasi jumlahnya. Menurutnya, karena di masa pandemi sehingga perlu ada pembatasan jumlah jamaah, guna mencegah mata rantai penyebaran Covid-19.
“Jamaah umrah itu dibatasi, khusus untuk Indonesia, kuotanya yaitu di angka 800-1000 jamaah,” paparnya.
BACA JUGA: Asrama Haji Watubelah Tak Difungsikan, Pemberangkatan Dialihkan
Beruntung, lanjut Khidir, Indonesia masih mendapatkan kuota bagi para calon jamah umrah, meskipun terbatas. Menurutnya, kita harus bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah Umrah di Tanah Suci, Mekkah Al-Mukarramah.
“Alhamdulillah kita masih dikasih kesempatan, Indonesia kebetulan masuk negara yang risikonya rendah terhadap Covid-19, kecuali 3 negara India, Afganistan, Brazil, yang mungkin risikonya tinggi, dan ketiga negara itu tidak dapat izin dari pemerintah Arab Saudi,” pungkasnya. (Yusuf)