KABUPATEN CIREBON, SC – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Rudiana menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon yang akan memfungsikan Gedung Olah Raga (GOR) Watubelah sebagai tempat isolasi bagi masyarakat yang terpapar Covid-19.
Pasalnya, kata Rudiana, saat ini rumah sakit (RS) yang ada di Kabupaten Cirebon memang sudah tidak mampu lagi menampung pasien terkonfirmasi Covid-19 yang terus bertambah jumlahnya. Ia menyarankan, sebaiknya GOR Watubelah hanya diperuntukan bagi masyarakat dengan status OTG saja.
Hal itu dimaksudkan agar orang dengan status OTG tidak berinteraksi dengan masyarakat lainnya.
“Ini dikarenakan, pasien dengan status OTG hanya membutuhkan tempat isolasi yang sesungguhnya. Tujuannya agar pasien status OTG tidak berinteraksi dengan warga lainnya ataupun pihak keluarganya sendiri,” kata Rudiana, Minggu (29/11/2020).
Ketika pasien positif dengan status OTG tidak bisa melakukan isolasi mandiri karena dikhawatirkan masih berinteraksi dengan masyarakat, sambung Rudiana, maka harus diarahkan untuk melakukan isolasi ke tempat isolasi yang disiapkan tersebut.
Namun, ia meminta agar Pemkab Cirebon dalam hal ini Satgas Penanganan Covid-19 dan dinas kesehatan harus mempersiapkan segala sesuatu terkait sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Agar GOR Watubelah layak dijadikan sebagai tempat Isolasi.
“Harus ada koordinasi Satgas Covid-19, dinkes dan rumah sakit penanggung jawab terkait penilaian standar ruang isolasi yang dibutuhkan agar memenuhi syarat sebagai ruang isolasi pasien Covid-19,” paparnya.
Karena, politisi PDIP itu mengungkapkan, standar kelayakan ruang isolasi untuk pasien positif OTG dengan pasien positif dengan comorbid atau penyakit bawaan akan beda standarnya. “Makanya hal itu yang harus diperhatikan secara detail,” ucapnya.
Rudiana juga meminta, sebaiknya tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon tidak mencampurkan pasien OTG dan pasien yang mempunyai riwayat penyakit bawaan.
BACA JUGA: Jangan Khawatir, SOR Watubelah Hanya Untuk Rapid Tes
Disinggung perihal penolakan warga terhadap rencana penetapan tempat isolasi Covid-19 di salah satu penginapan dan hotel, Rudiana menyebut penolakan tersebut akibat kurangnya koordinasi dan sosialiasasi yang dilakukan Satgas Covid-19 kepada masyarakat dan pemerintah desa setempat.
“Tentunya wajar warga melakukan penolakan, karena mereka pasti khawatir lingkungan mereka akan terpapar dengan adanya tempat isolasi di lingkungannya,” ungkapnya. (Islah)