KABUPATEN CIREBON, SC- Banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) dan tenaga kerja dari luar Kabupaten Cirebon yang bekerja di PLTU Cirebon Power Unit 2, membuat masyarakat pribumi Kampung Kandawaru, Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, mengeluh.
Keresahan itu, dirasakan oleh Sukari, salah satu warga pribumi Kampung Kandawaru. Sukari mengaku resah dengan banyaknya tenaga kerja dari luar Kabupaten Cirebon. Pasalnya, menurut Sukari, masyarakat pribumi harus bersaing dengan TKA dan tenaga kerja dari luar Kabupaten Cirebon, sehingga sulit untuk mendapatkan tempat di PLTU tersebut.
“Ya pekerja kebanyakan dari luar semua, engga ada orang Kandawaru, ya ada sekitar tiga ribuan lebih pekerja, itu mayoritas orang luar Cirebon, termasuk orang luar negeri, dari Cina dan lainnya, ya saya sebagai warga pribumi sini merasa resah, engga adil,” ujar Sukari, saat ditemui Suara Cirebon di halaman rumahnya, Rabu (4/11/2020).
Kendati mengharapkan adanya lowongan kerja di PLTU, Sukari tidak diterima untuk bekerja di PLTU. Menurut Sukari, harus ada keadilan dalam masalah lowongan pekerjaan di PLTU tersebut, dengan mengutamakan masyarakat pribumi.
“Ya seharusnya kami sebagai warga pribumi, harus diutamakan daripada orang luar, ya PLTU ini masih di kawasan perkampungan warga kami, kami pun merasakan akibatnya,” tuturnya.
BACA JUGA: Sumur Artesis di Area PLTU Tahap 2 Diduga Ilegal
Senada dengan Sukari, Opik selaku warga setempat, mengaku mengeluh. Dirinya menuntut keadilan kepada pihak PLTU, dan berharap pemerintah dapat menjadi mediator dalam permasalahan tersebut.
“Ya kalau seperti ini terus, kasihan ke warga pribumi, nambah banyak yang menganggur, saya harap ada kebijakan yang adil, dan ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi tenaga kerja yang ada di PLTU ini,” pungkasnya. (Yusuf)