Dari 227 Kasus Baru di Tahun 2020, 10 Orang di Antaranya Meninggal
KABUPATEN CIREBON, SC- Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon dari tahun ke tahun terus meningkat. Hingga akhir November tahun 2020 ini, jumlahnya tercatat mencapai 2.298 kasus.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat, penambahan kasus baru di tahun 2020 sebanyak 227 kasus. Dari jumlah tersebut, ada 10 orang di antaranya meninggal dunia dan 24 kasus menimpa ibu hamil.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana mengatakan, peningkatan kasus HIV/AIDS itu menggambarkan pemeriksaan sudah dilakukan secara masif dengan sasaran populasi kunci dan ibu hamil serta penderita penyakit TBC.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut Nanang, kasus HIV/AIDS tahun ini memang ada sedikit peningkatan.
“Dan ini belum berakhir sampai dengan Desember, kemungkinan akan bertambah,” kata Nanang, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (30/11/2020).
Terkait hal itu, pihaknya akan menyasar pemeriksaan HIV kepada ibu-ibu hamil. Hal itu, untuk mencegah penularan HIV/AIDS kepada anak yang dikandungnya. Pihaknya menargetkan pemeriksaan hingga 60 persen.
“Pemeriksaan baru mencapai 42 persen sehingga masih banyak yang harus kita intervensi. Harapan ke depan, 100 persen ibu hamil sudah terperiksa HIV,” kata Nanang.
Ia menjelaskan, dari intervensi yang sudah dilakukan, hasilnya 85 persen anak yang dilahirkan negatif meski orang tuanya positif HIV/AIDS.
“Penularan HIV bisa dicegah, sejak usia kandungan 4 minggu,” kata Nanang.
Menurut Nanang, sejak tahun 2019 kemarin, Dinkes sudah berinovasi dengan memeriksa calon pengantin (Catin). Kebijakan tersebut bukan untuk membatalkan perkawinan, melainkan untuk melihat secara dini kesehatan Catin.
BACA JUGA: Terapkan Standar Prokes Ketat, Hajat Sekda Cirebon Jadi Contoh Hajatan Sehat di Tengah Pandemi
“Kalau ternyata dia (Catin, red) positif HIV, kita berikan intervensi atau pengobatan sehingga tidak terjadi penularan kepada pasangannya atau ke anak yang akan dilahirkan nanti,” paparnya.
Ditambahkan Nanang, dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, pihaknya menemukan dua pasangan Catin yang positif HIV/AIDS. Namun pernikahannya tetap dilangsungkan dan mereka sudah mengkonsumsi ARV (obat HIV/AIDS, red). (Islah)