KABUPATEN CIREBON, SC- Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) kabupaten bersama ketua FKKC tingkat kecamatan se-Kabupaten Cirebon melaksanakan pramusyawarah besar (pramubes) menjelang musyawara besar (mubes) di salah satu rumah makan, Senin (7/12/2020).
Plt Ketua FKKC Kabupaten, Rochmat Hidayat mengatakan, pramubes ini adalah bagian dari tahapan persiapan mubes. Dalam acara pramubes ini pihaknya mengundang ketua-ketua FKKC kecamatan untuk memberikan gambaran terkait dengan pelaksanaan mubes.
“Ini penting dibicarakan di pramubes ini agar nanti pada waktu mubes tidak ada perbedaan persepsi yang mendalam jadi kita sudah disamakan karena memang amanah AD/RT kita juga yang membahas tatib juga perwakilan ketua-ketua kecamatan,” katanya.
Kalau memang sudah disampaikan tahapan pra mubes ini, lanjutnya, maka mubes mudah-mudahan akan bisa dilaksanakan di akhir bulan ini sambil menunggu konfirmasi kewilayahan karena ini masih sama-sama bergiat untuk menghadapi pandemi Covid-19, jadi butuh konfirmasi dengan beberapa satgas kewilayahan untuk pelaksanaan kegiatan.
Dijelaskan, untuk mubes sendiri suaranya dipilih oleh seluruh kuwu yang ada di Kabupaten Cirebon, hanya perlu disampaikan aturan main terkait dengan tata tertib sesuai dengan ADRT yang ada di FKKC agar tidak ada miss persepsi sesama kuwu jadi harus disosialisasikan sekaligus dibahas jika ada penyesuaian atau masukan dari rekan-rekan kuwu.
Terkait persiapan mubes, untuk pelaksanaan teknis sudah bisa dilaksanakan hanya saja harus menunggu konfirmasi tentang pemangku kewilayahan atau lingkungan terkait dengan kondisi Covid-19 ini.
BACA JUGA: Bursa Calon Ketua FKKC Mulai Ramai
Rochmat berharap spirit organisasi ke depan harus menjadi momentum akan bagaimana kekompakan profesi teman-teman sesama kuwu untuk menghadirkan akselerasi pembangunan desa yang lebih baik. Di satu sisi psikologi dan kebersamaan kuwu terbingkai terangkai, tetapi di sisi lain efeknya harus membawa kebermanfaatan kepada pembangunan desa karena kuwu tidak bisa berdiri sendiri, kuwu adalah representasi dari masyarakat desa. (Vicky)