KABUPATEN CIREBON, SC- Sejumlah nelayan di Kampung Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, tidak melaut akibat dari musim hujan yang terus berlanjut. Pasalnya, angin yang kencang dan ombak yang tinggi membuat para nelayan memutar balik perahunya ke tepi laut, guna menghindari risiko yang besar dan mengutamakan keselamatan dirinya.
Abdul Wakid, salah satu nelayan dari RT 03 RW 06 Kampung Mundu Pesisir mengungkapkan, dirinya tidak pergi melaut karena lebih mengutamakan keselamatan dari pada mencari untung, meskipun dirinya siap untuk melaut.
“Hari ini tidak ada yang berangkat, karena cuacanya hujan, ombaknya gede. Tadi ada yang berangkat tapi udah balik lagi karena resikonya tinggi, ya cari aman aja,” ujarnya saat ditemui Suara Cirebon di samping perahunya, Kamis (7/12/2020).
Menurut Wakid, gelombang ombak di tengah laut beberapa hari terakhir bisa mencapai satu sampai dua meter. Hal itu membuat para nelayan selama tujuh hari terakhir tidak melakukan penangkapan ikan di tengah laut.
“Susah di sini mah asli, engga bisa melaut, paling nyarinya kerang, nyelam tak pake perahu di pinggir laut, buat makan sehari-hari,” ujarnya.
Akibatnya, lanjut Wakid, hal ini membuat dirinya mengalami penurunan penghasilan yang didapatnya. Menurutnya, paling perharinya ia mendapatkan sekitar dua puluh sampai tiga puluh ribu.
Hal yang sama dirasakan oleh Eri, menurutnya, keadaan tersebut membuat para nelayan beralih profesi. Karena, ia harus memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Banyaknya orang pada keluar, cari kerja lain. Apalagi masih korona. Untuk makan sehari-hari itu sangat kurang, engga ada. Penghasilan sedikit, sedangkan modalnya aja untuk melaut ada 300 ribuan, jadi mending cari kerja lain,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Eri, banyak rumah tangga yang berakhir dengan perceraian. Menurutnya, karena faktor ekonomi yang tidak bisa memberi uang lebih untuk istri dan anak-anaknya.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Nelayan Pilih Sandarkan Perahu
“Kalo engga sabar mah istrinya, di sini banyak yang udahan rumah tangganya,” tandasnya.
Kendati demikian, Eri berharap, cuacanya bisa bersahabat agar dapat melaut lagi. Sehingga dirinya dapat menafkahi anak dan istrinya. (Yusuf)