KABUAPTEN CIREBON, SC- Meski Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Moh Luthfi menyatakan gedung DPRD Kabupaten Cirebon tidak di-lockdown dengan alasan untuk mengejar target kegiatan bulan ini, namun, akhirnya gedung wakil rakyat itu ditutup selama empat hari, Sabtu-Selasa (12-15/12/2020), akibat adanya penambahan jumlah pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana mengatakan, meski terhitung di-lockdown empat hari, namun jika dihitung berdasarkan hari kerja maka hanya dua hari saja yakni, Senin-Selasa (14-15/12/2020).
“Dilockdown sampai besok (hari ini, red),” kata Rudiana, Senin (14/12/2020).
Ia menjelaskan, keputusan lockdown diambil bersama antara pimpinan dan sekretariat dewan, bertujuan untuk melakukan sterilisasi gedung tersebut, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Sementara karena ada temuan (kasus) positif, maka kesekretariatan untuk diseterilisasi sementara di-lockdown selama 4 hari, terhitung sejak Sabtu,” ujarnya.
Selain itu, guna melakukan pencegahan penyebaran Covid-19, pihaknya juga berupaya meminta ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon untuk penyemprotan cairan disinfektan di gedung tersebut, selama diberlakukannya lockdown.
Begitu juga, imbuh Rudiana, anggota dewan dan para staf dan pegawai di lembaga legislatif tersebut yang belum melakukan tes swab, sudah diinstruksikan untuk segera menjalankannya.
“Kita sudah mengintruksikan Kadinskes untuk melakukan penyemprotan. Begitu juga dengan anggota dewan dan kesekretariatan yang belum diswab, ya ikut diswab,” ungkapnya.
Menurutnya, selama lockdown semua aktivitas di gedung dewan dihentikan. Tetapi, untuk kegiatan dewan di luar, seperti Bimtek dan lainnya masih tetap berjalan.
“Untuk yang positif penambahannya hanya dari kesekretariatan saja lima orang, kalau untuk anggota alhamdulillah tidak ada penambahan,” katanya.
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Cirebon, Nanan Abdul Manan mengatakan, penutupan sementara kantor tersebut dilakukan selama empat hari, yakni mulai dari 12 sampai 15 Desember 2020. “Keputusan itu diambil berdasarkan rapat pimpinan dewan,” ujar Nanan.
Menurut Nanan, sejumlah anggota dewan dan pegawai sekretariat terkonfirmasi Covid 19, diketahui setelah Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid 19 Kabupaten Cirebon melakukan tes swab kepada seluruh anggota dewan dan jajarannya yang bertugas di DPRD Kabupaten Cirebon, beberapa waktu lalu.
Selama dilakukan lockdown, anggota DPRD dan pegawai sekretariat dewan akan diberlakukan Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO).
“Ada beberapa kegiatan yang masih dilakukan di kantor, namun dengan menjaga ketat protokol kesehatan,” kata Nanan.
Ia menjelaskan, masih adanya aktivitas di kantor tersebut karena masih banyaknya agenda yang harus dilakukan oleh DPRD Kabupaten Cirebon pada akhir tahun ini. Salah satunya, yaitu pembahasan mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Cirebon tahun 2021.
BACA JUGA: Positif Covid-19 Bertambah, DPRD tak Lockdown
Untuk saat ini, pembahasan RAPBD masih dalam tahap evaluasi Gubernur. Jika evaluasi dari Gubernur sudah selesai, maka anggota dewan akan melakukan penyempurnaan hasil evaluasi tersebut.
“Karena hal itu sangat penting untuk segera diselesaikan. Kalau aktivitas di DPRD berhenti total, maka nantinya bisa menghambat penetapan APBD 2021,” tandasnya. (Joni/Islah)